jpnn.com, JAKARTA - Komitmen Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR dalam memperjuangkan dunia pesantren tidak pernah surut. Bahkan dalam puncak rangkaian peringatan hari lahir, FPKB DPR RI memilih menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk Kesejahteraan dan Kemandirian Pesantren, Senin (1/11/2021).
“Kami memilih menggelar dialog kebangsaan demi memperkaya cakralawa tentang upaya mendorong pesantren agar mandiri serta menjadi pelopor kesejahteraan bagi bangsa Indonesia. Ini bagian dari khidmah kami dalam mengarusutamakan peran pesantren dalam kehidupan berbangsa,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, Minggu (31/10/2021).
BACA JUGA: Rayakan Hari Santri, NU Care-LAZISNU dan Tokopedia Santuni Santri Yatim
Cucun menjelaskan dalam dialog kebangsaan yang digelar di kompleks parlemen Senayan tersebut, FPKB mengundang beberapa tokoh nasional sebagai narasumber. Di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Selain itu, FPKB juga mengundang Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Ketua Rabithat Ma’ahid Islamiyah NU Abdul Ghafar Rozin, serta Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori.
BACA JUGA: Menaker Ida Ajak Santri Ikut Berkontribusi Manfaatkan Bonus Demografi
“Tokoh-tokoh ini akan memberikan pandangan mereka terkait potensi pesantren dalam menciptakan kemandirian dan menjadi lokomotif perekonomian nasional,” katanya.
Dia mengatakan saat ini menjadi momentum terbaik pesantren dalam menegaskan perannya dalam kehidupan bangsa. Setelah bertahun-tahun lalu terpinggirkan, saat ini eksistensi pesantren diakui secara penuh oleh negara.
BACA JUGA: Berulang Tahun, PKB Perjuangkan Kesejahteraan dan Kemandirian Pesantren
Hal itu tercermin dari penetapan Hari Santri Nasional, pengesahaan UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren, hingga lahirnya Peraturan Presiden Nomor 82/2021 tentang Pendanaan Pesantren.
“Harus diakui ada masa di mana peran pesantren dipinggirkan bahkan ditenggelamkan oleh negara, tetapi saat ini pasca dua dekade masa reformasi, pesantren kembali diakui arti pentingnya. Ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kemaslahatan bangsa,” katanya.
Cucun menegaskan peran utama pesantren memang di bidang pendidikan. Kendati demikian pesantren mempunyai potensi besar untuk mengerakkan roda perekonomian baik melalui peran nyata sebagai sub kultur masyarakat maupun melalui sumbangsih pemikiran maupun eksistensi para alumninya.
“Harus diakui pesantren mampu menjadi roda perekonomian bagi wilayah di sekitarnya. Masyarakat di sekitar pesantren biasanya mempunyai tingkat kehidupan lebih baik karena terlibat dalam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para santri. Selain itu banyak alumi pesantren yang expert dalam bidang perekonomian Syariah yang digadang-gadang bakal menjadi arus baru pendekatan ekonomi di masa depan,” katanya.
Legislator asal Jawa Barat ini menyatakan sepakat dengan pandangan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang menilai pesantren akan menjadi lokomotif bangsa dalam meraih kesejahteraan di masa depan.
Menurut Kang Cucun, FPKB DPR siap mendampingi peran strategis pesantren tersebut melalui fungsi legislasi, pengawasan, maupun anggaran.
“Kami siap mengawal agenda mendorong pesantren sebagai lokomotif kesejahteraan bangsa melalui berbagi fungsi kami di parlemen. Kami yakin pesantren mampu menjalankan peran strategis tersebut,” pungkas Kang Cucun.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich