Rayakan Imlek, Barongsai Bagikan Angpau

Selasa, 24 Januari 2012 – 01:47 WIB

JAYAPURA - Perayaan tahun baru Imlek 2563 yang jatuh tepat Senin (23/1) berlangsung cukup meriah dan diwarnai atraksi barongsai dan Naga di Kota Jayapura. Dalam perayaan kemarin, dua club barongsai di Kota Jayapura, yakni Singa Papua, pimpinan Ishak Montolalu dan Papua Golden Tiger, pimpinan Irwan Sjaiful menampilkan atraksi barongsai dan Liong atau Naga yang disambut antusias warga Kota Jayapura.
 
Papua Golden Tiger sempat menampilkan atraksi 3 barongsai, masing-masing warna merah, kuning dan hitam di Halaman CV Fajar Baru, dealer motor Honda di Papua, beberapa jam sebelum pergantian malam tahun baru Imlek, 22 Januari 2012 lalu. Tiga barongsai yang tampil di halaman CV Fajar Baru, menarik perhatian warga yang melintas, sehingga menjadi hiburan tersendiri bagi warga pada malam minggu kemarin.
 
Apalagi, atraksi barongsai ini diwarnai dengan atraksi menarik, seperti menendang atau menginjak buah jeruk. Tidak hanya itu, barongsai ini saling bercanda sehingga membuat warga yang melihat tertawa.
 
Bahkan, banyak warga yang memberikan angpau kepada ketiga barongsai yang bermain ini. Hampir 1 jam, pertunjukan barongsai ini, hingga ditutup dengan tampil di dalam show room CV Fajar Baru Jayapura, sambil berkeliling di dalam show room dan perkantoran. Diyakini oleh warga keturunan, kehadiran barongsai ini untuk mengusir bala bencana.
 
Pimpinan Papua Golden Tiger yang juga Direktur CV Fajar Baru Jayapura, Irwan Sjaiful mengakui bahwa untuk kali kedua Papua Golden Tiger menampilkan atraksi barongsai ini di Kota Jayapura. "Kita merayakan Imlek untuk masyarakat di Jayapura. Ini sudah kedua kali kami tampil," katanya.
 
Irwan Sjaiful berharap bahwa atraksi barongsai ini sebagai seni budaya Tionghoa dapat dikenal oleh masyarakat luas di Papua, khususnya Kota Jayapura dan sekitarnya, sehingga pihaknya berupaya melestarikan budaya tersebut.
 
Bahkan, secara khusus Irwan mengharapkan generasi muda di Papua tertarik untuk menjadi pemain barongsai sehingga generasi penerus dapat melestarikan budaya tersebut. "Kami buka untuk umum bagi siapa saja yang tertarik untuk berlatih barongsai ini," katanya.
 
Rencananya, Irwan Sjaiful berharap pada tahun depan bisa tampil 4 barongsai. Ini selain seni budaya, juga merupakan entertaiment yang memberikan hiburan kepada masyarakat.
 
Di tahun Naga Air ini, Irwan menambahkan bahwa pihaknya berharap bahwa supaya bisnis kita bertambah maju, bertambah rejeki, pelanggan makin sukses dan sejahtera. 
 
Sementara itu, hari pertama Tahun Baru Imlek 2563, Singa Papua  tampil all out di Lapangan Parkir Papua Trade Center (PTC) Entrop, dengan menampilkan atraksi naga dari tim putri dan tim putra, serta menampilkan 6 barongsai.
 
Sebelumnya, Singa Papua menghadirkan atraksi kungfu yang dimainkan belasan anak-anak. Setelah sebelumnya diawali dengan iringan tabuhan tambur. Atraksi di lapangan luas ini, tampak memukau warga, apalagi diawali dengan atraksi naga atau liong yang ditampilkan 8 orang siswi dan 1 siswa SMP dan SMA Kalam Kudus dibawah asuhan Ishak Montolalu.
 
Meski baru belajar 2 bulan terakhir ini, para siswi tersebut ternyata mampu menampilkan atraksi naga yang cukup sulit gerakannya tersebut, apalagi harus menampilkan naga dalam keadaan meliuk-liuk dan berputar-putar di area terbuka tersebut, yang ditutup dengan Naga mengejar mustika.
 
Jeda beberapa menit, giliran tim putra Singa Papua yang terdiri dari 9 orang menampilkan atraksi naga yang juga tampil sangat memukau. Naga terlihat meliuk-liuk tubuhnya, berputar sangat dinamis. Bahkan, terakhir Ishak Montolalu sebagai pimpinan Singa Papua tampil membawakan mustika yang dikejar-kejar oleh sang naga tersebut.
 
Kemudian dilanjutkan tampilnya atraksi  6 barongsai warna hitam, merah, kuning, biru dan hitam serta hijau, yang tak kalah memukau. Apalagi, salah satu barongsai mengambil angpau di ketinggian.
 
Barongsai ini juga tampil atraktif, bahkan mendekati penonton sambil mengempakan ekor atau kepalanya. Banyak warga yang mengabadikannya dengan kamera maupun handphone, juga diwarnai dengan pemberian angpau dari barongsai.
 
"Penampilan Naga dan barongsai ini luar biasa. Unik dengan iringan tabuhannya, jadi seni yang sangat menarik untuk dilihat," komentar John, warga Polimak yang menonton atraksi ini.
 
Sementara itu, Ishak Montolalu mengatakan  memang diharapkan ke depan lebih banyak warga Tionghoa ini yang menyadari bahwa jika tidak bekerjasama dalam melestarikan bagian dari budaya bangsa ini. "Sebab, saya katakan budaya bangsa ini, dimana warga keturunan Tionghoa ini merupakan warga negara Indonesia, oleh sebab itu budayanya harus membaur dengan budaya dari saudara - saudara dari daerah lain," katanya.
 
Pada tahun ini, bukan hanya 1 tim saja yang menampilkan atraksi barongsai, tetapi sudah bertambah 1 tim yang meramaikan perayaan Imlek tahun ini.  "Ini sudah menjadi entertaiment atau hiburan. Ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam pengembangan barongsai, dimana menjadi seni budaya dan  dari sisi olahraga, karena diharapkan tahun-tahun ke depan cabang olahraga barongsai sudah menjadi salah satu cabang dibawah binaan Koni. Itu yang diharapkan," ujarnya.
 
Apalagi, kata Ishak yang juga Ketua Harian PSMTI (Perhimpunan Sosial Marga Tionghoa Indonesia) Papua ini, barongsai untuk tonggak atau permainan lantai sudah dipertandingkan di tingkat internasional dan Indonesia, Persobari,  adalah bagian yang terbentuk secara internasional tersebut, sehingga perlu segera dikembangkan.
 
Terlepas dari sisi ritual, sekarang ini banyak yang meminati barongsai, sehingga perlu dipikirkan aspek perkembangan barongsai dalam aspek entertaiment sesuai perkembangan jaman.
 
Ditanya makna Tahun Naga Air ini, Ishak Montolalu menambahkan tentu masing-masing punya persepsi sendiri, namun secara umum diharapkan tahun naga air menjadi tahun pembaharuan dimana ada pembaharuan yang sangat terasa di negeri ini, termasuk di Tanah Papua.
 
"Demikian juga pola kerukunan antar etnis, antar suku, antar agama dan lainnya, lebih kental agar di tahun-tahun mendatang bangsa Indonesia, khususnya di Papua benar-benar solid. Saya kira itu harapan kitam," ujarnya.
 
Secara khusus di Papua, Ishak juga berharapkan di tahun naga air ada perubahan di Papua, dimana Papua ke depan situasi lebih kondusif, supaya lebih leluasi dalam mengembangkan barongsai dalam segala aspeknya.
 
"Semua  rejeki dari Tuhan, yang kita harapkan semua manusia itu berpartisipasi di dalam mewujudkan segala sesuatu demi keutuhan bangsa ini. Bangsa yang utuh, tentu masyarakat dapat menjalankan kehidupan dengan baik dan penuh dengan kebahagiaan," imbuhnya. (bat/nat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Sekolah di Batam Terpaksa Menumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler