jpnn.com, JAKARTA - Kunjungan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ke PP Muhammadiyah tidak menggoyahkan keputusan ormas pimpinan Haedar Nashir tersebut.
Muhammadiyah tetap menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud.
BACA JUGA: Bu Retno Terkejut, Kirim Surat Terbuka untuk Mas Nadiem Makarim
"Muhammadiyah mengapresiasi silaturahmi Mendikbud ke PP Muhammadiyah serta keputusan mengevaluasi program POP. Mendikbud memang sempat menyampaikan permintaan agar Muhammadiyah bisa bergabung dengan program POP," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Senin (3/8).
Ditegaskan bahwa sesuai hasil rapat bersama PP Muhammadiyah dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Majelis Pendidikan Tinggi dan Litbang (Dikti Litbang), Muhammadiyah memutuskan untuk tetap tidak berperan serta dalam program POP.
BACA JUGA: PGRI: Guru PNS dan Honorer Diobok-obok, Kemendikbud Sibuk Urus POP
"Kami hargai kedatangan Mendikbud Nadiem, tetapi kami tetap menolak ikut POP Kemendikbud," tegasnya.
Dia menambahkan, sekarang ini sekolah/madrasah dan perguruan tinggi sedang fokus penerimaan peserta didik baru. Juga menangani berbagai masalah akibat pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Ruhut Komentari Deklarasi KAMI yang Dihadiri Din, Said Didu, Rocky Gerung
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem sempat meminta maaf dan meminta agar Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk kembali bergabung dalam POP yang anggarannya mencapai Rp 595 miliar.
Mas Nadiem Makarim bahkan berjanji akan melakukan evaluasi lanjutan terhadap POP. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad