BANJARMASIN – Walaupun Polda Kalsel sudah gencar menggelar razia, aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (Peti) di Kalsel masih saja berlangsung. Saking kesalnya dengan aktivitas Peti di wilayah konsesi milik mereka, perusahaan pemegang izin PKP2B (IUP pusat) PT Arutmin Indonesia membentuk tim khusus untuk menertibkan aktivitas Peti tersebut.
Buktinya, dari beberapa kali operasi khusus yang dilaksanakan, tim pengamanan PT Arutmin berhasil mengamankan 12 alat berat di wilayah tambang Satui. “Tim yang kami terjunkan untuk melakukan pengamanan dan razia ini adalah tim pengamanan internal PT Arutmin Indonesia,” kata External Affairs PT Arutmin Indonesia Zainuddin JR Lubis dalam siaran persnya.
Selain mengamankan puluhan alat berat, tim pengamanan internal ini juga mengamankan pengawas dan operatornya saat melakukan aktivitas penambangan batu bara di wilayah tambang milik PT Arutmin Indonesia.
Setelah itu, semua alat berat yang diamankan seperti eksavator, dozer, dan tronton kemudian diserahkan ke Kepolisian Sektor Satui untuk ditangani dan diusut lebih lanjut. “Semua alat berat tersebut kami amankan dari berbagai tempat seperti di Pit Sajuna, Pit Mulia, dan Perintis,” ujar Lubis.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Winarto mengungkapkan, jajaran Ditreskrimsus Polda Kalsel saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan operasi atau razia Peti di Kalsel. Selain melakukan razia di areal tambang batu bara ilegal di kawasan tambang milik perusahaan pemegang PKP2BP dan HGU, jajaran Polda Kalsel juga melakukan razia terhadap pelabuhan-pelabuhan khusus (Pelsus) yang diduga menampung batu bara ilegal hasil dari Peti.
“Beberapa waktu lalu jajaran Polda Kalsel menyita beberapa unit alat berat yang digunakan untuk melakukan aktivitas Peti. Tak hanya itu, Polda Kalsel juga memasang garis polisi di beberapa Pelsus yang diduga menampung batu bara ilegal di kawasan Tanah Bumbu,” tegasnya.(hni/fuz/jpnn)
Buktinya, dari beberapa kali operasi khusus yang dilaksanakan, tim pengamanan PT Arutmin berhasil mengamankan 12 alat berat di wilayah tambang Satui. “Tim yang kami terjunkan untuk melakukan pengamanan dan razia ini adalah tim pengamanan internal PT Arutmin Indonesia,” kata External Affairs PT Arutmin Indonesia Zainuddin JR Lubis dalam siaran persnya.
Selain mengamankan puluhan alat berat, tim pengamanan internal ini juga mengamankan pengawas dan operatornya saat melakukan aktivitas penambangan batu bara di wilayah tambang milik PT Arutmin Indonesia.
Setelah itu, semua alat berat yang diamankan seperti eksavator, dozer, dan tronton kemudian diserahkan ke Kepolisian Sektor Satui untuk ditangani dan diusut lebih lanjut. “Semua alat berat tersebut kami amankan dari berbagai tempat seperti di Pit Sajuna, Pit Mulia, dan Perintis,” ujar Lubis.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Winarto mengungkapkan, jajaran Ditreskrimsus Polda Kalsel saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan operasi atau razia Peti di Kalsel. Selain melakukan razia di areal tambang batu bara ilegal di kawasan tambang milik perusahaan pemegang PKP2BP dan HGU, jajaran Polda Kalsel juga melakukan razia terhadap pelabuhan-pelabuhan khusus (Pelsus) yang diduga menampung batu bara ilegal hasil dari Peti.
“Beberapa waktu lalu jajaran Polda Kalsel menyita beberapa unit alat berat yang digunakan untuk melakukan aktivitas Peti. Tak hanya itu, Polda Kalsel juga memasang garis polisi di beberapa Pelsus yang diduga menampung batu bara ilegal di kawasan Tanah Bumbu,” tegasnya.(hni/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengangkatan Honorer K1 Belum Jelas
Redaktur : Tim Redaksi