BATAM - Dua hotel melati di kawasan Jodoh, Batam, diobok-obok polisi dalam Operasi Antik mulai pukul 19.00 WIB, Sabtu (28/5) malamTargetnya adalah pengguna dan pengedar narkoba.
Dalam razia yang dipimpin langsung Kasat Reserse Narkoba Polresta Barelang Kompol Arief Bastari itu, dua tamu hotel bernama Dilham Samudra,40, dan Dedi,41 dicokok polisi.
Keduanya tertangkap tangan sedang nyabu di kamar 209 Wisma Garuda Utama, Jodoh sekitar pukul 19.20 WIB
BACA JUGA: Mau Dirazia, Penginapan Tempat Mesum Tutup
Dari tangan mereka, ditemukan barang bukti berupa tiga paket sabu-sabu serta satu unit alap hisap alias bong.Pantauan Batam Pos (JPNN Group) yang ikut dalam razia itu, bong yang digunakan keduanya dibuat dari gelas air mineral
Polisi tak sulit mengendus keduanya karena Dedi, tukang ojek yang diduga sebagai kurir barang haram itu tiba-tiba keluar dari kamar yang dibooking Dilham
BACA JUGA: Membunuh, Dua Pemuda Ditangkap Polisi
Dedi pun menawarkan sabu tersebut ke salah satu anggota Polresta Barelang yang tengah merazia kamar-kamar di hotel tersebut.Di lorong menuju kamar keduanya, Dedi berpapasan dengan Brigadir Sipayung, anggota Satres Narkoba Polresta yang hendak mengetuk pintu kamar tamu lainnya
BACA JUGA: Depresi, Warga Pejaten Bakar Diri
Ayo ke sini," ajak pria berkumis tipis itu kepada sang polisi.Tanpa basa-basi, Sipayung langsung menyanggupiAnggota polisi lain pun menyusulTanpa menutup pintu kamar, keduanya langsung diborgol karena barang sejumlah barang bukti tengah berserakan di atas lantai.
"Kami dari Polresta Barelang sedang merazia tamu hotel dengan sasaran narkobaJadi mohon maaf, bapak-bapak kami tahan," sergah anggota polisi.
Kamar keduanya langsung digeledah untuk mencari barang bukti lainKepada Batam Pos, Dilham mengaku sebagai anak buah kapal (ABK) yang tengah menunggu jadwal keberangkatannya ke Singapura karena kapalnya sedang doking"Saya sudah seminggu disini (TKP,red) bersama istriTapi siang tadi (kemarin,red) istri sudah kembali ke Medan," katanya.
Pria 40 tahun yang saat digerebek sedang bertelanjang dada itu membeli SS tersebut seharga Rp600 ribu per paketSayangnya ia tidak menyebutkan di mana membelinya serta apa hubungannya dengan pelaku lain yakni DediSementara Dedi mengaku hanya ikut nyabu karena diajak oleh Dilham.
Selain Wisma Garuda, polisi lainnya ikut merazia belasan kamar di Hotel SingapuraJarak kedua hotel ini hanya belasan meterDi hotel Singapura, polisi tidak menemukan narkoba jenis apapun selain beberapa wanita yang menggunakan kamar hotel melati tersebut untuk kos-kosan mereka seharga Rp60 ribu per hari.
Wanita-wanita yang ditaksir berusia diatas 30-an tahun itu diduga sebagai pekerja freelance"Sasaran kami memang tamu yang kos di hotel," ujar Kompol Arief Bastari tadi malam.
Sementara Kasubag Humas Polresta Barelang AKP Suharnoto kepada wartawan menjelaskan, sasaran razia yang digelar itu aalah pengedar dan pengguna narkoba di hotel-hotel melati di kawaan Jodoh dan Nagoya"Ini Operasi Antik yang sasarannya adalah narkoba," terang Suhartono usai razia tersebut.
Razia ini menjadi tontotan dan perhatian warga sekitar terutama saat polisi menggiring Dedi dan Dilham keluar dari hotel dimana mereka inapWarga ikut bertanya-tanya dan sempat kaget dengan munculnya puluhan anggota polisi yang sebagian besar tidak menggunakan seragam dinasnya.
Arief Bastari mengatakan, kedua pengguna SS yang diamankan itu masih didalami penyidikannya untuk dikembangkan"Masih kami interogasi di kantorMudah-mudahan ada titik terang untuk pengedarnya," pungkasnya.(spt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penembak Polisi Warga Asal Poso
Redaktur : Tim Redaksi