Pernyataan tersebut disampaikan oleh coach RD, sapaan karib Rahmad Darmawan, kepada Jawa Pos melalui pesan singkat, tadi malam (21/12). Dia menyebut pesan singkatnya itu sebagai statemen resminya pasca penunjukan oleh KONI.
"Saya sangat berterima kasih dan sangat gembira dengan tugas tersebut. Namun, saat ini lebih baik apabila task force menyelesaikan konflik masalah organisasi terlebih dahulu," kata pelatih yang gemar bertopi tersebut.
Menurut coach RD, Indonesia harus berfokus menyelesaikann dualisme organisasi terlebih dahulu karena tenggat waktu dari FIFA tidak panjang, hanya sampai Maret 2013. Jika belum selesai, RD optimistis Timnas tidak akan efektif.
"Siapapun pelatih Timnas saat ini tidak akan efektif melaksanakan tugasnya selama ada dua induk organisasi sepakbola di Indonesia," tutur lelaki yang berlatar belakang militer tersebut.
Mengapa tidak efektif? RD menilai pelatih manapun akan kesulitan untuk menentukan dan memilih pemain untuk memaksimalkan skuadnya. Sebab, pemain terbaik Indonesia terdapat di dua kompetisi ISL dan IPL dimana keduanya berinduk kepada organisasi yang sedang berkonflik.
"Setelah selesai masalah tersebut maka saya sangat siap melaksanakan tugas sebagai pelatih Timnas," tandasnya.
Sementara itu, saat ketua KONI Tono Suratman dikonfirmasi terkait sikap coach RD, ponselnya tak kunjung diangkat. Demikian juga pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalas.
Alasan pelatih yang pernah membawa Sriwijaya FC Juara ISL tersebut memang masuk akal. Sebab, melihat Timnas yang sebelumnya tampil di Piala AFF 2012, saat kondisi sepak bola nasional sedang konflik, justru performanya tak maskimal. Pemilihan pemain jadi tidak efektif karena ada pelarangan pemain oleh satu kubu saat pemainnya dipanggil oleh PSSI. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paul Scholes dan Ryan Giggs Game Over Musim Ini
Redaktur : Tim Redaksi