JAKARTA - Mantan pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan akhirnya resmi menandatangani kontrak bersama klub Indonesia Super League (ISL) Pelita Jaya Karawang, kemarin(19/1). Dia siap menanggung semua resiko setelah bergabung dengan klub yang dianggap berada di liga ilegal oleh PSSI tersebut.
"Hari ini (kemarin (19/1), Red) saya resmi. Besok (hari ini, Red) saya akan mulai melatih di Sawangan , bogor," katanya dalam jumpa pers bersama wartawan di Jakarta, Kamis (19/1).
Rahmad menegaskan bahwa dirinya akan langsung berkonsentrasi menyaiapkan timnya. Sebab, dia harus bersiap menghadapi laga berat melawan Persija Jakarta di Solo pada 23 Januari mendatang. Langkah awal yang bakal dilakukan oleh Rahmad adalah berdiskusi dengan asisten pelatih Jajang Nurjaman.
"Saya langsung mendapatkan laga penyambutan sekaligus pelepasan karena menghadapi klub terakhir yang saya tangani," tuturnya.
Dengan keputusan kontrak dan hubungan dengan PSSI, Rahmad menyebut jika permasalah teknis terkait kontrak hampir usai. Senin (16/1)lalu, dirinya juga telah membicarakan masalah kontrak dengan Sekjen PSSI Tri Goestoro.
Mengenai adanya kemungkinan munculnya sanksi dari Komdis PSSI karena mengikuti liga yang tak direstui PSSI, Rachmad mengaku tak gentar. Alasannya, dia berpegang pada pernayataan Yang pernah diungkapkan oleh PSSI sebelumnya.
Pelatih asal Lampung itu menyebut jika dirinya tidak pernah melihat sebuah klub bermain di liga mana. Yang terpenting, lanjutnya, klub tersebut memberikan kebebasan dan keleluasaan untuk mengelola tim.
"Saya hanya ingin mengingatkan jika sebelumnya yang mau dihukum hanya perangkat pertandingan saja. Bukan pelatih atau yang lain," ujarnya.
Berpegang pada pernyataan itu, Rahmad ingin melihat sejauh mana komitmen PSSI dengan ucapannya. Itu pula yang membuat dia yakin bahwa PSSI tidak akan menelan ludahnya sendiri karena masayarakat akan menilai sejauh mana kapasitas mereka.
"Saya easy going saja. Tidak ada masalah. Kalau memang saya diskorsing, semoga Tuhan mengampuni mereka," ucapnya.
Sementara itu, wakil ketua komisi disiplin (Komdis) PSSI Catur Agus saat dikonfirmasi secara terpisah, menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum membahas hal itu. Komdis memilih untuk fokus terlebih dahulu kepada klub-klub yang mbalelo.
"Kami konsentrasi ke klub yang politis. Kalau pelatih dan pemain belum dibahas, biarkan mereka mencari penghidupan," katanya.
Meski banyak pelatih dan pemain yang saat ini bermain di ISL, Catur optimistis bahwa mereka pada saatnya akan kembali ke liga resmi milik PSSI. Alasannya, baik pemain maupun pelatih sudah terkena sanksi sebagai seorang profesional.
"Secara otomatis, mereka tidak bisa bermain ataupun melatih di pertandingan yang diakui oleh FIFA. Mereka juga tidak bisa ke timnas. Sanksi lebih jauh belum," tandasnya.(aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laga Banjir Gol
Redaktur : Tim Redaksi