RDP Migas Batal, Komisi XI Kecewa

Senin, 14 Juli 2008 – 14:55 WIB
JAKARTA - Komisi XI DPR RI menilai Dirjen Anggaran Depkeu Ani Ratnawati dan Dirjen Migas Luluk Sumiarso belum siap mengikuti rapat dengar pendapat (RPD) yang akan membahas seputar laporan pemerintah, atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor migas dalam kurun waktu 5 tahun terakhirLantaran dinilai tidak siap, Komisi XI menjadwal ulang RDP tersebut

BACA JUGA: Penting Ada Dialog Budaya dan Agama


“Komisi XI akan menjadwalkan kembali pertemuan dengan Dirjen Anggaran dan Dirjen Migas untuk mendapat jawaban yang lebih komprehensif,” kata Wakil Ketua Komisi XI Walman Siahaan sekaligus memimpin pertemuan tersebut

Sementara itu anggota komisi XI Rizal Djalil dari fraksi PAN meminta agar pemerintah lebih mempersiapkan diri pada saat pertemuan RDP berikutnya

BACA JUGA: Ishartanto Sangkal Kecipratan Duit TAA

“Pemerintah harus lebih siap dalam memberikan data, jangan seperti ini,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam pertemuan yang akan datang nanti, pemerintah harus menyertakan Pertamina dan perusahaan minyak asing yang beroperasi di Indonesia
Penyertaan perusahaan minyak asing dalam RDP dengan Komisi XI karena kontribusi perusahaan asing tersebut lebih besar di banding Pertamina

BACA JUGA: KPK Diminta Siapkan Tahanan Khusus

“Kontribusi Pertamina masih kecil, justru perusahaan asing itu yang lebih besar,” tambahnya
Pemerintah dalam RDP dengan Komisi XI dalam hal ini tidak menyampaikan data konkret, terutama terkait erat dengan penjelasan cost recovery sektor migas”Minyaknya diekspor dulu atau dijual ke Pertamina? Ini belum jelas.Apa dipotong minyaknya atau dijual,” katanya.  
Sementara itu Dirjen Migas Luluk Sumiarso di hadapan Komisi XI sempat menjelaskan ada kenaikan cost recoveryMenurutnya pendapatan negara dalam waktu lima tahun terakhir terus meningkatKlaim cost recovery sektor migas dibayar dengan menggunakan minyak(rie/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepupu Al Amin Berikan 2 Bukti Rekaman ke KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler