jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemui warga yang rela menjual lahan untuk pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Pertemuan itu dilakukan di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (28/8).
Pria yang akrab disapa Ahok itu menyampaikan rasa terima kasih kepada warga yang rela menjual lahan. Karena, lahan yang dijual merupakan tempat usaha.
BACA JUGA: Soal Pengusiran Setan di Rumah Dinas, Ahok Sebut Pendemo Ghostbuster Team
"Namanya itu tempat usaha, siapa sih yang mau lepas? Bukan soal tanahnya, kan tempat orang usaha, makanya saya sangat menghargai," kata Ahok di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (28/8).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, memang diperlukan pengorbanan untuk pembangunan. "Mau merdeka aja ada nyawa yang mesti hilang kok, mana ada merdeka tanpa pengorbanan," sambungnya.
BACA JUGA: Orang di Jakarta Lebih Takut Kehilangan Duit Daripada Nyawa
Ahok menyebut, pembangunan MRT tidak mungkin ditunda. "Seluruh kota di dunia punya transportasi massal, masa kita enggak punya?" ucap suami Veronica Tan itu.
Untuk diketahui, lahan yang dijual terdiri atas tiga bidang di Cilandak Barat. Seluruhnya milik Itawati Hanidi. Lahan pertama dengan nomor peta 30.1 seharga Rp3,961 miliar, lahan kedua dengan nomor peta 49 seharga Rp7,914 miliar, dan lahan ketiga dengan nomor peta 301 seharga Rp3,481 miliar. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Izinkan Merokok di Mal, Ahok Ancam Cabut SLF Lippo Mall Pluit
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Harapan Ahok pada PT Jamkrida DKI
Redaktur : Tim Redaksi