Reaksi Bobby Nasution Terima Pengaduan Orang Tua Murid soal Pungli, Kalimatnya Tegas

Rabu, 16 Februari 2022 – 20:08 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menerima aduan soal pungli dari orang tua murid SD 060898, Rabu (16/2). Foto: Dok Prokopim Pemko Medan

jpnn.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution geram saat mengetahui adanya pungutan liar (pungli) di SD 060898 yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Rabu (16/2).

Saat itu, Bobby sedang meninjau pelaksanaan vaksinasi di sekolah tersebut.

BACA JUGA: Detik-Detik Bobby Nasution Tangkap Tangan Pegawai Dishub Pelaku Pungli

Tiba-tiba sejumlah orang tua murid menemui dirinya dan mengadukan soal pungli itu.

Para orang tua yang menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) itu menyebut mereka dipungut sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu dengan alasan uang transport.

BACA JUGA: Soal Dugaan Pungli di SMAN 22 Bandung, Wagub Uu Angkat Bicara, Tegas

"Kami sebenarnya tidak masalah diminta uang transport oleh kepala sekolah, Pak. Sebab, tidak mungkin ibu (kepala sekolah) itu tidak dikasih karena kami sudah mendapatkan bantuan PIP. Kami semua orang susah, Pak," ungkap seorang ibu kepada Bobby Nasution.

Bahkan, ibu itu menyebut ada 29 murid yang tidak mendapatkan bantuan PIP tersebut.

BACA JUGA: Mengerikan, Detik-detik Ombak Laut Selatan Menyeret Peserta Ritual, 11 Orang Meninggal Dunia

"Begitu mau diambil, bantuan sudah tidak ada lagi. Infonya bantuan PIP itu sudah dikembalikan kepada pemerintah pusat," keluhnya.

Mendengar laporan orang tua murid tersebut, Bobby Nasution langsung memanggil kepala sekolah dan meminta untuk mengembalikan uang yang telah dipungutnya tersebut.

Bobby meminta uang itu dikembalikan besok.

"Paling lambat, uang itu besok sudah dikembalikan," tegas Bobby.

Selain itu, Bobby juga meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan agar mengawasi dan menelusuri pungutan tersebut.

Menantu Jokowi itu juga meminta agar kepala sekolah itu ditindak tegas.

Bobby menjelaskan penyerahan bantuan PIP dilakukan secara kolektif melalui kepala sekolah atau petugas sekolah masing-masing.

Bantuan yang diberikan sebesar Rp 450 ribu per bulan.

Namun, Bobby menemukan uang yang diberikan kepada orang tua siswa hanya Rp 400 ribu.

Tak hanya sampai di situ, Bobby juga mengatakan ada orang tua yang menerima uang, tetapi sebenarnya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan PIP.

"Ada juga orang tua yang merasa tidak ada menarik bantuan PIP, tapi keluar di rekening uangnya. Itu yang akan kita telusuri," pungkasnya. (mcr22/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Finta Rahyuni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler