jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut menyoroti perilaku seorang pria yang menendang sesajen di Gunung Semeru.
Dia mengingatkan masyarakat untuk saling menghormati beragamnya adat istiadat dan budaya yang ada di negara ini sehingga tidak mencederai kearifan lokal suatu daerah, termasuk di kawasan Gunung Semeru.
BACA JUGA: Penendang Sesajen di Gunung Semeru Jadi Terlapor di Polda Jatim
"Lebih baik tabayun, minta penjelasan untuk apa ini. Jadi melakukan hal baik dilakukan dengan cara baik dan tujuan yang baik, dan itu harus berseiring," pesan Khofifah, Senin (10/1).
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengingatkan Indonesia memiliki beragam suku, adat, dan budaya, sehingga sesama warga negara harus saling menghormati.
BACA JUGA: Berita Terkini Aksi Membuang Sesajen di Gunung Semeru, Ada yang Mulai Bergerak
Menurutnya, jika ada persoalan budaya, maka pendekatannya harus budaya.
Begitu juga sebaliknya, jika menyangkut persoalan agama, pendekatannya harus agama.
BACA JUGA: Wasekjen MUI Sesalkan Pria Tendang Sesajen di Gunung Semeru
"Sekali lagi, lebih baik tabayun, tanya ke masyarakat dulu," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menambahkan.
Sebelumnya, viral video seorang memakai rompi hitam memaki pemakaian sesajen di kawasan Gunung Semeru.
Dalam video itu, ia membuang sesajen di depannya, bahkan ada yang ditendang oleh pria tersebut.
Terkait hal ini, Polda Jatim bahkan membentuk tim untuk mengejar seorang pria yang menendang sesajen tersebut.
"Kami sudah bentuk tim untuk melakukan pencarian terhadap pelaku," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko.
Perwira menengah Polri tersebut mengatakan pihaknya kini melakukan pencarian juga monitoring terhadap media sosialnya yang menaikkan video tersebut.
Dia mengimbau masyarakat maupun relawan agar menjaga kondusivitas di sekitar area bencana, termasuk Gunung Semeru.
"Selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, dan mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ," tegasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi