jpnn.com, JAKARTA - Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono tak mau ambil pusing dengan isu Kongres Luar Biasa (KLB) yang harusnya digelar usai mundurnya Edy Rahmayadi.
Bagi dia, kenyataannya ialah Kongres di Bali lebih memilih untuk melanjutkan kepengurusan PSSI sampai periode selesai di 2020.
BACA JUGA: Dugaan Fahri soal Edy Rahmayadi Mundur dan Pesan untuk Jokowi
"Saya secara pribadi menjalankan amanah statuta sekaligus juga harus melayani inisiatif siapapun yang di statuta itu pula," ungkap Joko.
Andai para pemilik suara atau voter secara sah memutuskan untuk menggelar Kongres Luar Biasa, ucap Joko, maka PSSI akan mengakomodir.
BACA JUGA: PSI Senang Edy Rahmayadi Tak Pimpin PSSI Lagi
"Tapi sesuai statuta pula harus 2/3 dari voter menginginkan KLB, saya harus jalankan. Tapi voter tak mau KLB, kemudian statuta mengatakan ketum yg berhalangan digantikan oleh waketum sampai kongres berikutnya, PSSI harus jalankan itu," tutur Joko.
Namun, Joko tak mau disebut pihaknya tak mau mengurusi KLB dan ingin mempertahankan kedudukan. Pria asal Ngawi itu menilai dinamika di Kongres PSSI itu secara konstitusi telah diatur sehingga dianggap hal biasa.
BACA JUGA: PSSI Masih Tunggu Kepastian AFC soal Pemain Asing Persija
"Jangan sampai mengesankan kami di posisi ini ngurusin KLB mau mempertahankan kedudukan. Tidak ada urusan dengan itu," tuturnya.
Menurut Joko, saat ini tugasnya sebagai Plt Ketum PSSI adalah mengeksekusi keputusan program dari kongres. Dia menyebut banyak agenda yang harus dijalankannya.
"Sangat banyak, dengan konsentrasi penuh saja belum tentu bisa memenuhi harapan semuanya, apalagi harus membagi dengan isu keinginan politik keorganisasiannya," elak Joko. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora: Terima Kasih Atas Dedikasinya, Pak Edy Rahmayadi
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad