Reaksi Pimpinan DPD RI Soal Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Senin, 17 Mei 2021 – 23:38 WIB
Sultan Najamudin. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin merespons kebijakan pemerintah yang menghentikan sementara penggunaan AstraZeneca batch CTMAV547.

“Saya berharap bukan hanya vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 yang dihentikan sementara, tetapi seluruhnya. Dan, perlu juga untuk menguji batch lain bermerek vaksin tersebut,” ujar Sultan dalam siaran pers pada Senin (17/5).

BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Warga Buaran Meninggal Usai Menerima Vaksin AstraZeneca

Dia melanjutkan jika seluruh batch vaksin AstraZeneca sudah diuji dan dipastikan tingkat risiko keamanannya, maka ke depan tidak akan ada masalah lagi yang terjadi.

Sebab, pengujian itu diawal sebelum pemakaian, bukan setelah ada masalah baru kemudian diteliti lebih lanjut.

BACA JUGA: Kasus Trio Fauqi Virdaus, Komnas KIPI dan BPOM Uji Sterilitas dan Toksisitas Vaksin AstraZeneca

“Seharusnya kita benar-benar memiliki informasi serta pengetahuan yang komprehensif mengenai efek penggunaan vaksin AstraZeneca. Dan juga harus mempelajari motif dari beberapa negara di Eropa dimana otoritas kesehatannya menghentikan penggunaan vaksin tersebut,” ujar Sultan.

Puluhan negara di dunia, terluas di Eropa, telah menggunakan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca rekomendasi suntikan vaksin mungkin telah menyebabkan beberapa penerima mengalami penggumpalan darah.

BACA JUGA: Berita Duka: Ny Yuyun Nurbaenah Meninggal Dunia, Keluarga Besar Seskoal Ikut Berdukacita

Swedia dan Latvia menjadi negara terbaru yang relevan dengan vaksin ini, menyusul Jerman, Italia, Prancis, Spanyol, Denmark, Norwegia, dan Belanda.

"Jangan ragu, hentikan dulu semua. Tujuan proses vaksin ini adalah keselamatan rakyat Indonesia. Dan, yang paling penting kita semua harus membangun rasa trust, aman dan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan vaksin ini agar kemudian tidak menjadi polemik,” tegas Sultan.

Sultan menerangkan prinsip kehati-hatian ini jangan dioperasionalkan secara parsial. Jika dihentikan satu untuk sementara, maka hentikan juga semuanya agar semuanya clear.

Adapun penghentian sementara ini sesuai dari permintaan BPOM dan akan dilakukan sampai hasil kajian BPOM selesai.

Dalam siaran pers di laman Kemenkes, batch vaksin AstraZeneca CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis yang sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian di kirim ke DKI juga Sulawesi Utara.

Dia menegaskan bahwa batch lain vaksin AstraZeneca tidak dihentikan. Penggunaan vaksin Corona AstraZeneca selain batch tersebut disebutnya aman dan memberikan manfaat lebih besar sehingga masih dilanjutkan.(jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler