Reaksi Sekjen PDIP soal Perselisihan Risma Vs Khofifah Gegara Mobil Tes PCR

Sabtu, 30 Mei 2020 – 14:53 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari polemik antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim) terkait mobil laboratorium khusus polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menurut Hasto, seharusnya mobil bantuan itu disiagakan di Surabaya. “Harus dipahami bahwa Kota Surabaya itu tempat di mana berlokasi beberapa rumah sakit rujukan penangganan Covid-19," ujarnya melalui layanan pesan, Sabtu (30/5).

BACA JUGA: Mobil Tes PCR untuk Surabaya Diserobot? Ini Penjelasan Gugus Tugas COVID-19 Jatim

Secara khusus Hasto memuji kinerja Risma. Sebab, selama ini wali kota yang juga pengurus DPP PDIP itu berkinerja moncer.

“Rakyat tahu bagaimana Bu Risma selalu bekerja keras untuk warganya tanpa mengenal lelah. Beliau juga sosok kreatif dan menjadikan Surabaya bersih dan begitu indah,” sambung Hasto.

BACA JUGA: Kesabaran Risma Berakhir, Khofifah pun Diserbu Warga

Hasto pun menyayangkan penggunaan mobil tes PCR untuk Surabaya untuk daerah lain di Jatim. Alasannya adalah Surabaya merupakan merupakan daerah dengan populasi terbesar di Jatim.

Selain itu, angka kasus COVID-19 di Surabaya paling tinggi di Jatim. "Sangatlah disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa memertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan COVID-19," kata dia.

BACA JUGA: Bu Risma Ngambek, Begini Reaksi Dokter Joni

Oleh karena itu Hasto mengharapkan Risma dan Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa mengutamakan skala prioritas dengan tetap memperhatikan kepentingan rakyat. Politikus asal Yogyakarta itu juga mengharapkan rivalitas politik maupun ego kepemimpinan dihilangkan.

“Seluruh kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan wajib mengedepankan kepentingan rakyat tanpa membeda-bedakan pilihan politik warganya. Tidak boleh ada diskriminasi atas SARA,” tegasnya.

Menurut Hasto, kondisi saat ini sangat tidak mudah. Oleh karena itu semua pihak harus mengedepankan semangat gotong royong dan kemanusiaan.

"Dalam situasi yang tidak mudah seperti ini, musyawarah, gotong royong, kemanusiaan, serta keberpihakan bagi rakyat harus di kedepankan," jelas dia.(tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler