jpnn.com - BUSAN - Hujan lebat memicu banjir yang menyapu wilayah Busan, Changwon dan sejumlah wilayah di bagian selatan Korea Selatan pada Senin (25/8). Kejadian tersebut membuat reaktor nuklir di Busan terpaksa menghentikan operasinya. Sejak mulai beroperasi Juli 1983 lalu, reaktor Gori-2 itu baru kali ini ditutup karena banjir.
"Karena air yang berlebihan mengalir ke sebuah bangunan yang mengambil dalam air laut untuk mendinginkan uap turbin, kami memutuskan untuk menghentikan secara manual pengoperasian reaktor nuklir untuk keamanan peralatan listrik," kata Korea Hydro and Nuclear Power Co dalam sebuah pernyataan yang dilansir Korea Times, Selasa (26/8).
BACA JUGA: Kabinet Prancis Bubar Lagi
Bukan hanya itu, banjir juga menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur dan korban jiwa. Di Busan, empat perempuan tewas terbawa banjir bandang. Sementara itu di Changwon, seorang perempuan lainnya tewas di dalam bus umum yang tersapu banjir.
Di wilayah Dongnae-gu, tim penyelamat berhasil menemukan dua perempuan terjebak di dalam mobil yang terendam banjir. Kedunya segera dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal. Selain itu di Gijang-gun, Busan bagian selatan, petugas penyelamat menemukan seorang wanita meninggal di dalam mobil. Menurut para pekerja, ia dan dua rekan kerja sedang dalam perjalanan pulang dari kantor ketika mobil mereka terjebak dalam banjir bandang.
BACA JUGA: Warga Napa Mulai Beraktivitas Usai Dihantam Gempa 6 SR
Menurut Korea Meteorological Administration, curah hujan hujan turun hampir 100 milimeter per jam di Changwon dan 130 milimeter per jam di Busan pada titik terberat. Korea Times mengabarkan, polisi dan petugas pemadam kebakaran menyebut, hujan yang terus menerus turun menghambat operasi penyelamatan. (rmo/jpnn)
BACA JUGA: Pemimpin Kudeta Ditunjuk Sebagai Perdana Menteri Thailand
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerkosaan di Sekolah Marak Terjadi di Inggris
Redaktur : Tim Redaksi