jpnn.com, JAKARTA - Real count KPU Pilpres 2019, hingga Selasa (30/4) pukul 09.30 WIB, memperlihatkan perolehan suara pasangan Capres dan Cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin semakin meninggalkan pesaingnya Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf unggul jauh dari Prabowo - Sandiaga dengan selisih suara mencapai angka 10.296.274.
BACA JUGA: Update Real Count KPU Pilpres 2019: Mampukah Prabowo – Sandi Menyalip?
Hal itu diketahui berdasarkan data dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) pemilu2019.kpu.go.id, pada progres penghitungan suara dari 443.473 TPS, dari total 813.350 TPS atau sekitar 54,45 persen.
Dalam Situng KPU itu, suara Jokowi - Ma'ruf mencapai 46.850.649 atau meraup sekitar 56,17 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo - Sandiaga memiliki suara 36.554.250 atau 43,83 persen.
BACA JUGA: Update Real Count KPU: Data 51,7%, Selisih Suara Mulai Menipis
Keunggulan Jokowi - Ma'ruf atas Prabowo - Sandiaga terlihat dari sebaran kemenangan berdasarkan provinsi. Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 itu menang di 21 provinsi. Sementara itu Prabowo - Sandiaga unggul di 12 provinsi.
BACA JUGA: Pimpinan Honorer K2 Cerita Suasana Syukuran Kemenangan Prabowo - Sandi
BACA JUGA: Jokowi – Ma’ruf Unggul Jauh, Selisih 18,5 Juta Suara
Dalam catatan Situng, Jokowi - Ma'ruf unggul di provinsi Sumatra Utara, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, Papua Barat, dan Kalimantan Utara.
BACA JUGA: Sudah Saatnya Bahas Struktur Kabinet Jokowi – Ma’ruf, Siapa Layak jadi Menteri?
Sementara itu, Prabowo - Sandiaga hanya unggul di 12 provinsi yakni di Aceh, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Real Count KPU Pilpres 2019: Jokowi – Ma’ruf 40 Juta Suara, Prabowo – Sandi 31 Juta
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan