jpnn.com, JAKARTA - Tiga klub yang menjadi inisiator Liga Super Eropa, Real Madrid, Juventus dan Barcelona melakukan perlawanan.
Mereka menuding UEFA telah melakukan pelanggaran terhadap perintah hukum atas pernyataan rencana memulai penyelidikan disipliner terhadap ketiga ketiga klub itu.
BACA JUGA: 4 Pemain Asing yang Akan Perkuat Persiraja Belum Pernah Main di Indonesia
Ketiga klub menyatakan UEFA telah melakukan pemaksaan yang terus menerus kepada mereka yang punya relevansi penting dalam sejarah sepak bola.
Demikian pernyataan bersama yang disiarkan di laman resmi ketiga klub itu.
BACA JUGA: Inter Depak Conte Gegara tak Setuju Jual Pemain?
"Sikap mengkhawatirkan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap keputusan pengadilan."
"Putusan pengadilan sudah jelas memperingatkan UEFA untuk tidak mengambil tindakan apa pun yang berupa hukuman terhadap klub-klub pendiri Liga Super Eropa selama proses hukum berlangsung," demikian pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Dipanggil Shin Tae-yong Perkuat Timnas, Arif Beri Pernyataan Tegas
"Oleh karena itu dimulainya proses disipliner oleh UEFA tidak bisa dipahami dan merupakan serangan langsung terhadap supremasi yang kami, warga Uni Eropa, telah bangun secara demokratis, sekaligus bentuk sikap tidak hormat terhadap otoritas pengadilan," tulis pernyataan yang sama.
Pernyataan di atas jelas merujuk pada putusan awal dari pengadilan niaga Madrid, Spanyol, pada 20 April lalu.
Dalam putusan disebut FIFA, UEFA dan semua federasi sepak bola afiliasinya tidak boleh menempuh tindakan apa pun yang melarang, membatasi, ataupun mengkondisikan apa pun terhadap pembentukan Liga Super Eropa.
Masih dalam pernyataan jawaban atas dimulainya penyelidikan disipliner UEFA, trio Liga Super Eropa mengklaim kembali bahwa sejak awal mereka berusaha mencari cara memperbaiki situasi sepak bola Eropa.
Di antaranya, lewat dialog permanen bersama UEFA dengan tujuan meningkatkan ketertarikan terhadap olahraga itu dan memberikan sajian paling menarik bagi penggemar.
"Alih-alih mencari cara bersama memodernisasi sepak bola lewat dialog terbuka, UEFA malah mengharapkan kami mundur dari proses hukum yang berjalan terkait pertanyaan terhadap monopoli mereka atas sepak bola Eropa," tulis ketiga klub.
"Barcelona, Juventus dan Real Madrid, semuanya berusia lebih dari satu abad dan tidak akan menerima segala bentuk pemaksaan apa pun."
"Entah kita mau bersama-sama mereformasi sepak bola atau hanya bisa menyaksikan keruntuhannya yang niscaya," tutup pernyataan itu.
Real Madrid, Barca dan Juve merupakan tiga klub tersisa dari 12 klub inisiator Liga Super Eropa.
Sementara sembilan klub lainnya mundur karena derasnya kritik dari suporter, otoritas sepak bola bahkan pemerintah sejumlah negara, trio klub-klub di atas malah bersikeras dengan pendirian mereka melanjutkan inisiatif Liga Super Eropa.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang