Realisasi Anggaran PEN hingga November Mencapai Rp 366,86 Triliun

Rabu, 04 November 2020 – 22:36 WIB
Realisasi anggaran PEN srlama pandemi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) telah melakukan realisasi program hingga 2 November 2020, mencapai Rp 366,86 triliun atau sekitar 52,8 persen dari total pagu Rp 695,2 triliun.

"Sebagai dukungan untuk menjaga defisit dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga, dan arahan Bapak Presiden agar di kuartal keempat ini disalurkan semaksimal mungkin," kata Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (4/11).

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Catat 3 Juta Orang Berkeliaran Selama Libur Panjang

Untuk sisa anggaran PEN yang belum tersalurkan, Budi menargetkan minimal data terserap Rp 100 triliun pada kuartal IV. Dia optimistis penyalurannya dapat tercapai.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, dari distribusi penyaluran anggaran PEN, penyerapan program Perlindungan Sosial merupakan yang paling baik.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Kasus Mayat Ibu Muda di Dalam Sumur, Pelakunya Ternyata

Di mana, hingga 2 November 2020 realisasinya telah mencapai Rp176,38 triliun atau 86,51 persen dari pagu Rp 203,90 triliun,

Selain itu, Budi juga memaparkan rincian realisasi anggaran program KPCPEN lainnya, yaitu program Kesehatan sudah terealisasi 31,14 triliun dari Pagu Rp87,55 triliun atau 35,57 persen, Insentif usaha realisasinya 35,49 triliun atau 29,43 persen dari pagu Rp 120,61 triliun.

BACA JUGA: Realisasi Anggaran PEN Capai Rp 344,43 Triliun Hingga Oktober 2020

Sedangkan pada program lainnya yaitu UMKM realisasinya Rp 93,59 triliun atau 75,81 persen dari pagu Rp 123,47 triliun, sektoral, kementerian atau lembaga dan Pemda realisasinya Rp30,25 triliun atau 28,51 persen dari pagu Rp 106,11 triliun.

Kemudian untuk Pembiayaan Korporasi masih 0 dari pagu Rp 53,60 triliun.

Budi juga menyampaikan arahan Presiden Jokowi terkait penyaluran program pemulihan ekonomi di tahun depan.

Penyaluran program itu harus sudah dipersiapkan dari sekarang.

"Dan dalam program pemulihan ekonomi tahun depan, program bantuan sosial yang dikedepankan."

"Jadi benar-benar kami berharap di pandemi yang tidak mengenakkan ini, negara tetap memperhatikan masyarakat yang terkena dampaknya," lanjut Budi. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler