jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyoroti tersendatnya realisasi rencana strategis (renstra) pembangunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui program Minimum Essential Force (MEF).
Padahal, pemerintah sudah menetapkan tiga tahap MEF. Yakni MEF pertama 2009-2014, kedua 2015-2019 dan 2020-2024.
BACA JUGA: Alokasi Anggaran Untuk Perbatasan dan Pulau Terluar Bertambah
Menurut Hasanuddin, target yang ditentukan dalam renstra pertama adalah 30 persen. “Kedua 30 persen, sedangkan sisanya diselesaikan dalam renstra terakhir," kata di Jakarta, Senin (31/7).
Dia menjelaskan, capaian dalam renstra pertama sudah sekitar 27 persen. Sedangkan dalam renstra kedua, kata Hasanuddin, dalam tiga tahun terakhir ini masih nol persen.
BACA JUGA: 15 Perwira Siswa Australia Sambangi Mabes TNI
Menurut Hasanuddin, seharusnya dalam renstra MEF kedua sudah ada yang tercapai. Antara lain pengadaan pesawat tempur untuk TNI Angkatan Udara (AU), kapal selam TNI Angkatan Laut (AL), serta rudal taktis TNI Angkatan Darat (AD).
Karena itu Hasanuddin mengingatkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) agar memberi perhatian serius pada tersendatnya pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu. "Supaya program pembangunan alutsista TNI dapat diwujudkan sesuai renstra," kata mantan sekretaris militer kepresidenan itu.
BACA JUGA: Kebrutalan Israel Harus Dilawan, RI Sebaiknya Punya Kedubes di Palestina
Politikus PDI Perjuangan itu menambahka, upaya membangun kekuatan TNI tak boleh terhambat. Sebab, ancaman yang yang dihadapi Indonesia juga makin nyata.
Ancaman itu ada di sebelah utara Indonesia. "Dua spot yang menjadi perhatian kita terutama di wilayah Natuna dan perbatasan dengan Filipina tidak boleh diabaikan," kata politikus yang akrab disapa dengan panggilan Kang TB itu.
Seperti diketahui, sebelumnya Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengharapkan pemerintah bisa segera merealisasikan pengadaan pesawat tempur baru. Sebab, hingga kini banyak pilot TNI AU yang tidak menerbangkan pesawat.
Sedangkan Kementerian Pertahanan sedang merencanakan pembelian 11 pesawat Sukhoi 35. Karena itu Hadi mengharapkan rencana itu segera terealisasi.
“Karena penerbang-penerbang saya yang berada di Skuadron 14, yang menerbangkan F-5 sudah hampir satu setengah tahun sudah tidak terbang. Sehingga kita menunggu alutsista itu,” tuturnya.
Meski demikian, saat ini TNI AU berupaya agar para pilotnya bisa segera menerbangkan pesawat tempur. “Kami terbangkan mereka di skuadron-skuadron seperti Skuadron 11 untuk menerbangkan Sukhoi 27 dan 30 dan di Skuadron 15 mereka menerbangkan pesawat T-50,” ujarnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Ingat! Saudara Masa Depan TNI-Polri
Redaktur & Reporter : Boy