Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target

Sabtu, 26 September 2020 – 15:31 WIB
Rehabilitasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) melakuan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Desa Pangguh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

Sebagaimana dilaporkan realisasi volume panjang RJIT yang ditargetkan 110 meter tersebut ternyata mampu melebihi target hingga mencapai panjang 119 meter.

BACA JUGA: Mentan SYL Berharap Tambahan KUR Rp 1 Triliun per Provinsi untuk Alsintan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap kegiatan RJIT ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani.

“Kementerian Pertanian selalu berupaya untuk mendukung peningkatan produksi pertanian. Salah satu bentuk dukungan itu adalah dengan membangun RJIT. Mudah-mudahan petan bukan hanya bisa menjaganya, tetapi juga memanfaatkan RJIT untuk meningkatkan produksi," katanya SYL, Sabtu (26/9).

BACA JUGA: Yani KAMI: Anak Cucu PKI Mengadakan Pertemuan

Sementara itu Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang rusak. Lebih jauh, kegiatan tersebut untuk mendorong peningkatan produksi.

“Lewat kegiatan ini kita berharap bisa meningkatkan indeks pertanaman dan juga menambah luas areal tanam. Sehingga produksi tidak hanya terjaga, tetapi juga meningkat,” kata Edhy.

BACA JUGA: Pernyataan Gatot Nurmantyo Soal PKI Bangkit Bisa Jadi Benar, Bukan Mainan Politik!

Kegiatan RJIT yang dilakukan Kelompok Tani Mekar Lestari yang diketuai Sukarman, mampu bekerja maksimal. Buktinya, dari target volume panjang RJIT sepanjang 110 meter, ternyata realisasinya mencapai 119 meter.

“Kondisi saluran yang sebelumnya bocor secara alami dikarenakan adanya lubang-lubang kepiting dan lubang tikus, sekarang sudah diatasi, lantai saluran irigasi juga dibeton,” jelas Edhy.

Dari RJIT, luas oncoran yang sebelumnya 35, meningkat menjadi 50. Indeks Pertanaman yang sebelumnya 200, naik ke angka 250. Begitu juga dengan Provitas yang sebelumya 5.3, menjadi 6.0.(adv/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler