Realistis, PKS Terbuka Mengulang Pola Koalisi Pilkada DKI

Jumat, 27 Juli 2018 – 21:23 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). Foto: dok. humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid (HNW) menyambut baik jika Partai Demokrat (PD) berkoalisi dengan partainya, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu mengaku dari awal memiliki harapan PD bergabung sehingga bisa menghadirkan koalisi yang memungkinkan semuanya bisa terakomodasi.

BACA JUGA: Fasilitasi Ojol Ngetem, Anies Disebut Gubernur Miring

Namun, HNW mengatakan soal siapa yang diusung menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) perlu dibicarakan bersama oleh partai yang tergabung dalam koalisi nantinya.

Yang jelas, kata HNW, PKS menghormati pernyataan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan tidak memaksakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi capres atau cawapres.

BACA JUGA: Anies Tak Takut Kebijakannya soal Ojol Melanggar Hukum

"Sekali lagi, Pak SBY yang menegaskan bahwa beliau tidak memaksakan Pak AHY untuk menjadi cawapres," ungkap HNW di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (27/7).

Dari sisi PKS, HNW berujar, sudah menyampaikan sembilan nama capres atau cawapres. Sembilan nama itu sudah diputuskan Majelis Syura PKS dan harus diperjuangkan.

BACA JUGA: Anies Baswedan Fasilitasi Tempat Ngetem Ojek Online

Hanya saja, HNW mengatakan, PKS tidak bisa mengusung calon sendiri. Karena itu, sembilan nama tersebut akan dibahas bersama partai yang tergabung dalam koalisi.

Namun, kata HNW, PKS juga akan realistis melihat perkembangan di lapangan. Terlebih lagi, PKS sudah punya pengalaman di Pilkada DKI Jakarta 2017. Kala itu, yang diusung pada akhirnya bukan internal PKS. Melainkan dari kalangan eksternal, yakni Anies Baswedan.

Nah, kata HNW tunggu saja perkembangan nanti apakah ini akan terjadi juga di Pilpres 2019. Saat ini, situasi politik masih cair. Pendaftaran pasangan capres dan cawapres juga baru dimulai 4 Agustus 2018, dan berakhir 10 Agustus 2018.

"Jadi terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan terjadinya sikap-sikap baru," jelasnya.

Dia memastikan, jika nama Anies muncul sebagai capres atau cawapres, pasti akan dibahas bersama partai lain apakah memungkinkan untuk diusung atau tidak.

Sebab, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung calon sendiri. Semua harus berkoalisi. Dia pun berharap semua pihak legawa menerima hasil keputusan bersama yang akan diambil oleh koalisi nantinya.

"Keputusan apa nanti kami belum tahu, tapi prinsipnya PKS inginnya 2019 ganti presiden," ungkap HNW. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Harus Tahu, PKS Itu Sudah Banyak Mengalah


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler