HARAPAN sembuh sejumlah warga salah satu gereja di Ghana ternyata tidak kesampaian. Alih-alih penyakit sirna, justru nyawa yang melayang. Itu terjadi karena ribuan orang berebut air suci di dalam gereja tersebut. Karena berdesakan dan terinjak-injak, empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Dalam peristiwa yang terjadi setelah kebaktian pada Minggu (19/5) tersebut, ribuan warga langsung merangsek ke dalam Gereja Evangelist di Accra, Ghana, untuk bisa mendapat air suci. Mereka menganggap air tersebut benar-benar bisa menyembuhkan berbagai penyakit. "Kami sampai kaget. Ternyata massa sebanyak itu," kata Freeman Tetteh, juru bicara kepolisian setempat.
Gereja itu dikelola pendeta ternama asal Nigeria T.B. Joshua. Dia dikenal sebagai tokoh paling kaya dan terpopuler di Gereja Evangelist di Afrika. Gerejanya, Church of All Nations, menawarkan "keajaiban" bagi mereka yang menderita penyakit, termasuk kebutaan.
Tetteh, kepada BBC, menggambarkan, ribuan orang datang setelah gereja mengumumkan akan membagikan air suci tersebut kepada umat setelah kebaktian. "Karena itu, gereja juga kaget. Tidak ada yang bisa disalahkan saat ini. Kami perlu menyelidiki lebih lanjut," katanya.
Yang tersisa saat ini adalah para korban luka yang masih kritis di rumah sakit. Mereka berhembalang ke tanah lantaran orang-orang yang berada di belakang terus merangsek maju.
Gara-gara air suci, mereka bertaruh nyawa. Kalah taruhan nyawa itu. (BBC/CNN/cak/c17/dos)
Dalam peristiwa yang terjadi setelah kebaktian pada Minggu (19/5) tersebut, ribuan warga langsung merangsek ke dalam Gereja Evangelist di Accra, Ghana, untuk bisa mendapat air suci. Mereka menganggap air tersebut benar-benar bisa menyembuhkan berbagai penyakit. "Kami sampai kaget. Ternyata massa sebanyak itu," kata Freeman Tetteh, juru bicara kepolisian setempat.
Gereja itu dikelola pendeta ternama asal Nigeria T.B. Joshua. Dia dikenal sebagai tokoh paling kaya dan terpopuler di Gereja Evangelist di Afrika. Gerejanya, Church of All Nations, menawarkan "keajaiban" bagi mereka yang menderita penyakit, termasuk kebutaan.
Tetteh, kepada BBC, menggambarkan, ribuan orang datang setelah gereja mengumumkan akan membagikan air suci tersebut kepada umat setelah kebaktian. "Karena itu, gereja juga kaget. Tidak ada yang bisa disalahkan saat ini. Kami perlu menyelidiki lebih lanjut," katanya.
Yang tersisa saat ini adalah para korban luka yang masih kritis di rumah sakit. Mereka berhembalang ke tanah lantaran orang-orang yang berada di belakang terus merangsek maju.
Gara-gara air suci, mereka bertaruh nyawa. Kalah taruhan nyawa itu. (BBC/CNN/cak/c17/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Korban WNI di Kecelakaan Kereta AS
Redaktur : Tim Redaksi