BOALEMO - Kondisi kelangkaan minyak tanah masih terus berlanjut. Seperti halnya pengakuan beberapa warga Desa Suka Maju Kecamatan Wonosari, Boalemo, Provinsi Gorontalo kepada Gorontalo Post. Pada beberapa lokasi penjualan minyak tanah di desa setempat, para warga dikenakan biaya pembelian sebesar Rp.11.000 dengan jatah tiga liter per kepala keluarga. Bahkan, ketika terjadi antrian di salah satu lokasi pembelian sempat terjadi dorong-mendorong antara para pembeli yang ada.
“Kami sempat saling mendorong ketika sedang antrian minyak tanah, hal itu karena ada beberapa warga yang antri dan berusaha mendahului ketika sedang melakukan antrean, sehingga warga lainnya merasa keberatan dan terjadi aksi saling mendorong, bahkan sempat ada aksi saling pukul di antara pengantri dengan menggunakan gallon minyak tanah,” ungkap Iin salah seorang warga ketika berbincang-bincang dengan awak koran ini.
Menurutnya, kondisi ini kerap terjadi dan diakibatkan oleh kepanikan warga akan informasi kelangkaan minyak tanah. Untuk itu, wanita yag sehari-harinya mengurus rumah tangga ini mengharapkan adanya upaya serius pihak pemerintah untuk dapat menanggulangi krisis kelangkaan minyak tanah yang ada saat ini.
“Kami sebagai masyarakat awam sangat mengharapkan agar kondisi ini dapat segera ditanggulagi pemerintah, karena walau bagaimanapun kami masyarakat mash sangat membutuhkan minyak tanah,” tandasnya. (tr-17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Lahan, Warga Kena Panah Beracun
Redaktur : Tim Redaksi