Redakan Rivalitas Duo Merah

Rabu, 01 Agustus 2012 – 13:48 WIB
MANCHESTER United dan Liverpool adalah dua klub yang memiliki sejarah rivalitas hebat di Inggris. Dua musim lalu, United berhasil menggusur Liverpool sebagai klub dengan gelar liga Inggris terbanyak (19 banding 18). Tapi, si Merah -sebutan Liverpool- masih lebih baik dari Setan Merah -julukan United- di ajang Eropa atau Liga Champions (5 banding 3).

Tapi, untuk urusan sponsor, keduanya malah berkompromi. Ya, sebelum menggandeng United kemarin, Chevrolet lebih dulu menjadi sponsor Liverpool pekan lalu (25/6). Kerja sama Chevrolet dengan Liverpool berdurasi tiga tahun meliputi papan iklan di Stadion Anfield, serta tulisan dalam publikasi cetak maupun digital di situs resmi klub dan kostum pemain di acara komersial.

Entah disengaja atau tidak, keputusan Chevrolet memilih United dan Liverpool sebagai partner bisnis memang sesuai dengan misi corporate mereka. Kedua klub sama-sama memiliki banyak fans di berbagai penjuru dunia. Juga karena sama-sama dimiliki bos asal Amerika Serikat.

Jadi, jangan heran apabila rivalitas United dan Liverpool musim ini tidak akan sepanas musim-musim sebelumnya. Apalagi dalam dua musim terakhir, pesaing United memang bukan Liverpool, melainkan dengan Chelsea dan rival sekota, Manchester City,

Pelatih United Sir Alex Ferguson juga tidak lagi menyinggung Liverpool sebagai kandidat pengganjal laju klubnya meraih titel ke-20. "Man City memang belum mendatangkan pemain baru musim ini seperti Chelsea, Arsenal, maupun Tottenham. Tapi, kekuatan mereka tetap sama dengan musim sebelumnya," tutur pelatih yang musim lalu merelakan gelar liga ke City hanya karena selisih gol tersebut.
 
Sebagai catatan, United dan Liverpool bukan satu-satunya klub Eropa yang memiliki sponsor sama musim ini. AC Milan dan Arsenal juga sama-sama disponsori Emirates Airways. Begitu pula Chelsea dan Schalke 04 dengan sokongan dari Gazprom. Sedangkan Air Asia yang ada di dada kostum Queens Park Rangers maupun Rayo Vallecano.(dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Dipenjara Karena Twitter

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler