Redam Bentrok Etnis, Jokowi Tunggu Situasi Kondusif

Jumat, 07 Juni 2013 – 18:55 WIB
JAKARTA - Bentrok antaretnis kembali pecah di Jakarta. Kali ini bentrok yang melibatkan dua etnis pecah di kawasan Kali Pasir, Kwitang, Jakarta Pusat.  

Siang tadi, puluhan anggota ormas Forkabi bersama warga setempat melakukan perusakan terhadap sejumlah rumah warga dari etnis tertentu di RW 08 dan RW 10. Tindakan anarki tersebut diduga merupakan aksi balasan atas pembacokan yang menewaskan Rifky (28). Pembacokan diduga dilakukan oleh seorang warga Kali Pasir dari etnis tertentu pada hari Rabu (5/6) lalu.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun segera mendatangi warga di Kali Pasir. Kedatangannya untuk memantau situasi terakhir di wilayah tersebut pascaperusakan rumah warga tadi siang.

Setibanya di lokasi, Jokowi langsung menuju kantor kelurahan Kwitang  yang terletak sekitar 200 meter dari lokasi rumah yang dirusak. Jokowi tidak menengok rumah warga yang dirusak. Ia juga tidak berdialog dengan kelompok yang melakukan pengerusakan maupun korban dan keluarganya.

Meski baru terjadi peristiwa mencekam beberapa jam lalu, warga Kali Pasir terutama ibu-ibu dan anak kecil tetap terlihat senang dan antusias menyambut kedatangan Jokowi. Seperti biasanya, orang nomor satu di Jakarta ini menjadi rebutan warga yang ingin bersalaman dan foto bersama.

Di kantor kelurahan, Jokowi mengadakan pertemuan tertutup dengan sejumlah tokoh masyarakat dan Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Hendro P.  Usai pertemuan, Jokowi saat ditanya wartawan mengatakan bahwa saat ini belum ada upaya dialog untuk mendamaikan pihak-pihak bertikai. Pasalnya, situasi di lokasi kejadian masih belum kondusif. "Kalau sudah dingin kita akan bertemu," ujar Jokowi sesaat sebelum meninggalkan kantor kelurahan Kwitang.

Pantauan JPNN di lapangan, kehadiran Jokowi memang tidak berpengaruh banyak terhadap emosi para anggota ormas dan warga. Bahkan sekelompok anggota anggota Forkabi dengan cueknya meneriakan kata-kata bernada ancaman dan hinaan untuk warga dari etnis tertentu ketika Jokowi melintas di hadapan mereka.

Jokowi pun berharap masalah ini cepat reda dan tidak melebar menjadi konflik antar etnis. Mantan Wali Kota Surakarta ini menegaskan bahwa Jakarta adalah kota yang mendukung pluralisme.

"Kita satu saudara di Jakarta, tidak ada etnis. Jadi mari kita jaga kerukunan, uhkuwah kita. Jangan sampai sesama saudara ada gesekan sekecil apapun," tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Tak Ada PRJ Tandingan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler