JAKARTA - Pengamat ekonomi Dradjad H Wibowo menilai redenominasi rupiah memang bermanfaat dari sisi ekonomi karena demi kepraktisan dan efisiensi. Bahkan, redenominasi juga membawa gengsi tersendiri.
"Karena rupiah terlihat kuat terhadap dolar AS dan mata uang dunia lainnya. Gengsi ini mempunyai efek yang cukup kuat terhadap demand dan supply," kata Dradjad saat dhubungi, Kamis (24/1).
Anggota Komis Keuangan dan Perbankan DPR periode 2004-2009 itu menambahkan, meski redenominasi dari sisi ekonom besar manfaatnya, namun harus ada sosialisasi yang memadai. Dengan demikian publik yang awam tidak panik dan salah paham dengan mata uang baru itu.
Dradjad juga mengingatkan bahwa redenominasi bisa menjadi peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk mencetak dan mengedarkan uang asli tapi palsu. Yakni uang yang secara fisik terlihat asli, namun tak pernah dikeluarkan BI.
"Praktek ini sangat wajib diwaspadai, apalagi terdapat dugaan maraknya kasus uang aspal ini saat krisis 1997 dan 1998. Meski kasus ini tidak pernah dibuktikan benar atau tidaknya, namun kecurigaan itu susah dihilangkan, "kata Dradjad.
Karena politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyarankan agar dalam pembahasan RUU tentang Redenominasi nanti, semua fraksi di parlemen bisa benar-benar cermat dan waspada. "Harus ada mekanisme untuk mencegah kasus uang aspal itu," pungkasnya.(ara/jpnn)
"Karena rupiah terlihat kuat terhadap dolar AS dan mata uang dunia lainnya. Gengsi ini mempunyai efek yang cukup kuat terhadap demand dan supply," kata Dradjad saat dhubungi, Kamis (24/1).
Anggota Komis Keuangan dan Perbankan DPR periode 2004-2009 itu menambahkan, meski redenominasi dari sisi ekonom besar manfaatnya, namun harus ada sosialisasi yang memadai. Dengan demikian publik yang awam tidak panik dan salah paham dengan mata uang baru itu.
Dradjad juga mengingatkan bahwa redenominasi bisa menjadi peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk mencetak dan mengedarkan uang asli tapi palsu. Yakni uang yang secara fisik terlihat asli, namun tak pernah dikeluarkan BI.
"Praktek ini sangat wajib diwaspadai, apalagi terdapat dugaan maraknya kasus uang aspal ini saat krisis 1997 dan 1998. Meski kasus ini tidak pernah dibuktikan benar atau tidaknya, namun kecurigaan itu susah dihilangkan, "kata Dradjad.
Karena politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyarankan agar dalam pembahasan RUU tentang Redenominasi nanti, semua fraksi di parlemen bisa benar-benar cermat dan waspada. "Harus ada mekanisme untuk mencegah kasus uang aspal itu," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Redenominasi Rupiah Mulai Bergulir
Redaktur : Tim Redaksi