Refleksi Akhir Tahun, Empat Isu Besar Ini Jadi Perhatian Depinas Soksi

Kamis, 31 Desember 2020 – 20:24 WIB
Ketua Umum Depinas Soksi Ahmadi Noor Supit. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas Soksi) menyoroti empat isu besar yang menjadi perhatian Indonesia selama 2020. 

Empat isu itu ialah terkait penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional (PEN), hadirnya UU Cipta Kerja, dan Pilkada Serentak 2020.

BACA JUGA: Alasan Depinas SOKSI Dukung Pengesahan RUU Cipta Kerja

Pandangan itu disampaikan Ketua Ketua Umum Depinas Soksi Ahmadi Noor Supit bersama Sekretaris Jenderal Depinas Soksi  Mukhamad Misbakhun dan Bendahara Umum Depinas Soksi Robert J Kardinal, dalam keterangan resmi, Kamis (31/12).

Terkait penanganan pandemi Covid-19, Ahmadi menyatakan wabah corona yang melanda dunia sejak awal 2020 memberikan banyak pelajaran dan tantangan, khususnya bagi bangsa Indonesia, dalam upaya menanganinya. 

BACA JUGA: Adit Tepergok Istri Lagi Asyik Berbuat Tak Senonoh Pada Keponakan

Depinas Soksi menyampaikan terima kasih mendalam untuk para tenaga kesehatan, relawan dan aparatur negara, yang selalu siap siaga membantu penanganan pandemi.

"Semoga mereka selalu diberi kekuatan dan kesehatan untuk dapat terus melakukan tugasnya. Bagi mereka yang telah gugur, semoga mereka pergi dengan damai, dan husnul khatimah," kata Ahmadi.

BACA JUGA: Pegawai Bank Tewas Bersimbah Darah, Tubuhnya Dihujani 25 Tusukan, Ngeri

Depinas Soksi mengapresiasi upaya pemerintah menyampaikan informasi, menyosialisasikan dan memperketat protokol kesehatan, hingga membantu memberikan bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19. 

Meski demikian, kata Ahmadi, pemerintah harus terus memberikan data terkait jumlah tracing, testing, dan treatment untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. 

"Pemerintah juga diminta terus memperkuat sinergitas antara pihak pusat dan daerah, juga pihak-pihak tertentu dalam rangka upaya penanganan virus asal Wuhan, China, tersebut," jelasnya. 

Soal PEN, Ahmadi menjelaskan, Depinas Soksi mendukung penuh upaya pemerintah menggerakkan kembali roda ekonomi yang sebelumnya sempat terhambat akibat Covid-19. 

Menurutnya, dengan dipimpin Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN, Indonesia mulai bergerak mengupayakan optimalisasi sumber pendapatan negara, pemanfaatan APBN secara tepat sasaran dan efisien.

"Serta kemampuan mengelola utang yang bijak untuk menopang subsidi, memberikan stimulus ekonomi untuk bangkit dari krisis ekonomi pascapandemi," ujarnya.

Depinas SOKSI mengajak pihak terkait, khususnya pemerintah memberi perhatian khusus pelaku UMKM yang hingga kini masih menjadi tulang punggung dan penggerak perekonomian nasional. 

Jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai 64,1 juta unit usaha dan berkontribusi pada 116,9 juta (97 persen) tenaga kerja.

Menurut Ahmadi, pemerintah harus juga menyeimbangkan penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan kegiatan ekonomi di berbagai sektor.

"Sehingga dengan keseimbangan ini diharapkan dapat menjaga dua kepentingan nasional sekaligus yaitu ketahanan ekonomi dan kesehatan," katanya.

Lebih lanjut Ahmadi menyatakan Depinas Soksi mendukung kebijakan UU Ciptaker yang disahkan 5 Oktober 2020. 

Ia menilai UU Ciptaker adalah terobosan

hukum formil dan materiil, dan merupakan upaya negara dalam merespons krisis perekonomian global yang sudah terjadi sebelum adanya pandemi Covid-19.  

Menurutnya, UU Ciptaker merupakan keberanian politik antara pemerintah dan DPR dalam menyelaraskan aturan-aturan yang selama ini selalu bertabrakan. 

"Maka dari itu Depinas SOKSI meminta pihak terkait mulai merumuskan adanya omnibus law di segala sektor yang diperlukan," ungkap Ahmadi.

Depinas SOKSI memperkirakan UU Ciptaker akan menguntungkan semua pihak, baik itu investor, pemerintah, dan masyarakat.

Misalnya, terkait pajak deviden nol persen. Dengan adanya aturan deviden bebas pajak terkandung dalam UU sapu jagat itu, investor diyakini akan menginvestasikan uangnya ke Indonesia. 

"Dengan adanya investasi yang bergairah, masyarakat pun akan diuntungkan dengan adanya lapangan kerja yang luas," ujarnya.

Lebih lanjut Depinas Soksi mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 itu.

Depinas Soksi mengucapkan selamat atas tercapainya target kemenangan Partai Golkar yang mencapai 61,11 persen atau 165 daerah dari 270 wilayah yang menggelar pemilihan. 

"Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Golkar) membuktikan kualitasnya dalam memilih calon kepala daerah yang diinginkan masyarakat," kata Ahmadi. 

Depinas Soksi meyakini Partai Golkar ke depan akan mampu untuk kembali unggul dan menjadi pemimpin dalam Pilpres dan Pileg 2024. 

Pada akhirnya, Ahmadi menyatakan bahwa dengan truth, kebenaran, pihaknya juga  mengakui kealpaan dan kesalahan sepanjang 2020. "Kita harus jujur dan tahu diri," tegasnya. 

"Memasuki sang surya 2021, mari kita kobarkan terus semangat persatuan dan kesatuan. Semangat rekonsiliasi kebangsaan. Rekonsiliasi melibatkan seluruh bangsa dan lapisan masyarakat," katanya.

Dia menambahkan itulah pikiran sentral yang mungkin tepat untuk direnungkan bersama memasuki 2021. 

Rekonsiliasi menjadi pangkal tolak dan semangat upaya kita secara benar, adil, dan bijak berdamai dengan sejarah. 

BACA JUGA: Soal Kasus Maling Tewas di TKP, Pemilik Rumah dan Dua Anaknya jadi Tersangka

"Itulah kiranya bekal yang melegakan dan kreatif untuk membangun masa depan bangsa Indonesia tercinta," pungkas mantan ketua Banggar DPR itu. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler