Refleksi Akhir Tahun, Sorowajan Memanggil Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto

Sabtu, 23 Desember 2023 – 11:01 WIB
Kelompok aktivis Sorowajan Memanggil Gerak 98 menggelar membedah Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi 98. Bedah buku itu dilangsungkan di Kopi Genk Jl. Sorowajan Baru, Tegal Tanda, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Jumat (22/12). Foto: Source for jpnn

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kelompok aktivis Sorowajan Memanggil Gerak 98 menggelar membedah Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi 98. Bedah buku itu dilangsungkan di Kopi Genk Jl. Sorowajan Baru, Tegal Tanda, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Jumat (22/12).

Pembicara utama sekaligus penulis buku Buya Azhar mengatakan buku ini sebagai pengingat dan harapan agar kasus-kasus pelanggaran HAM, terkhusus yang melibatkan Prabowo Subianto tidak terulang kembali.

BACA JUGA: Sejumlah Elemen Pergerakan Bedah Buku Hitam Prabowo di Bandung

"Pelanggaran HAM adalah soal serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bertalian dengan hak asasi warga untuk bisa hidup aman, terbebas dari berbagai bentuk kekerasan, intimidasi, represi, termasuk penculikan yang pernah menjadi bagian dari sejarah kelam reformasi 98,” ujar aktivis Gerak 98 itu.

Buku tersebut terdiri dari tujuh bab. Bagian awal buku ini mengulas penculikan aktivis, kerusuhan Mei 1998, dan bagaimana dugaan keterlibatan serta upaya Prabowo melakukan kudeta terhadap Presiden B.J Habibie serta jejak kelamnya di Timor Leste dan Papua.

BACA JUGA: Aktivis Mahasiswa di Serang Bedah Buku Hitam Prabowo

Dia menuturkan rekam jejak sangat penting agar khalayak dapat mempertimbangkan lalu menentukan pilihannya secara sadar.

"Sebagai aktivis 98, kami dihadapkan oleh panggilan kesejarahan saat masa transisi (reformasi), dan membangun masa depan, yang tentu saja kami semua tidak ingin kembali ke masa Soeharto silam. Dan ini penting diketahui oleh semua pihak serta tak lupa pula untuk turut mengawal penuntasan 12 kasus HAM berat lainnya," tutur dia.

BACA JUGA: Buku Hitam Prabowo Subianto Dinilai Sudah Kedaluwarsa

Dia menjelaskan keterlibatan Prabowo dalam kasus-kasus pelanggaran HAM, seperti penculikan aktivis, kerap dituding sebagai isapan jempol semata, atau kaset rusak yang diputar menjelang pemilihan presiden.

Klaim semacam itu, kata dia, muncul oleh sebab belum adanya proses hukum untuk Prabowo, kendati bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatannya amat jelas.

“Selain keputusan Dewan Kehormatan Perwira yang merekomendasikan pemberhentiannya, Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Mei 1998 juga mendesak agar ia dibawa ke Peradilan Militer. Bahkan, yang sulit terbantahkan adalah pengakuan Prabowo sendiri bahwa ia memang menculik para aktivis,” katanya. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis Gerak 98 Luncurkan Buku Hitam Prabowo Jelang Hari HAM Internasional


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler