Refleksi Pancasila, FPK NTT Undang Presiden Jokowi

Minggu, 28 Mei 2017 – 05:57 WIB
Presiden Jokowi. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, KUPANG - Presiden RI, Joko Widodo direncanakan menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertajuk "Refleksi Pancasila di Rumah Pancasila untuk Meneguhkan Relasi Damai Anak Bangsa", pada 30 Mei 2017 mendatang.

Hal ini dikemukakan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi NTT, Pius Rengka dalam keterangan kepada wartawan, di ruang rapat kantor Kesbangpol NTT, Jumat (26/5).

BACA JUGA: Jokowi-JK Berpeluang Duet Lagi 2019?? CSIS: Kemungkinannya Tidak Terlalu Besar

Dalam seminar nasional itu juga dihadirkan pembicara nasional yakni Ketua PBNU, Prof. Said Aqil Sirajd, Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon, Rektor Undana Prof. Fred Benu, PhD dan Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia, Dr. Acry Deo Datus.

Menurut Pius, persoalan kebangsaan tengah diuji, karena itu perlu refleksi akan Pancasila dalam konteks global, nasional dan regional. Sesungguhnya, kata dia, hiruk pikuk ideologi agama, suku dan ras yang mengemuka di Indonesia akhir-akhir ini mulai mengganggu kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena setiap anak bangsa kurang dihayati.

BACA JUGA: Inilah Kriteria Cawapres yang Pantas Mendampingi Jokowi versi CSIS

"Kita ingin semua anak bangsa terutama merefleksikan Pancasila, apalagi Pancasila merupakan hasil permenungan Soekarno ketika di Ende,” kata Pius seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).

Dalam seminar itu, lanjut Pius, pihaknya akan mengeluarkan sikap resmi dari Forum Pembauran Kebangsaan NTT. Dan sebagai tindakan nyata, pihaknya juga akan membangun monumen Garuda Pancasila, di Bolok, tepatnya di jalur 40 Kupang pada lahan yang diserahkan anggota forum, Theo Widodo seluas 5.000 meter persegi. Lahan itu akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi NTT.

BACA JUGA: Percayalah, gak Mungkin Jokowi Memilih Setnov Jadi Cawapres

Masih menurutnya, hasil seminar akan dibuatkan buku. Provinsi boleh miskin harta, tapi tidak miskin gagasan kebangsaan.

"Kita ingin Pancasila menjadi landasan dan spirit bagi negara ASEAN bahkan dunia.

Menyoal kepastian kedatangan presiden, dia menjelaskan, dalam tradisi saat ini, istana tidak memberi informasi jauh-jauh hari. Tapi telah diupayakan melalui Gubernur NTT untuk hadir.

"Undangan kepada presiden sudah sampai. Pak Said Aqil Siradj pasti hadir," terang dia.

Pihaknya juga mengundang semua bupati dan Kesbangpol se-NTT termasuk seluruh masyarakat NTT. Dari Jawa Timur dan Papua serta Sulawesi Tengah sudah mengonfirmasi kehadirannya.

Pada kesempatan itu, Theo Widodo menjelaskan, monumen Pancasila yang akan dibangun tingginya mencapai 30 meter. Karena di puncak bukit, monumen ini tampak dari segala arah.

Selain monumen akan ada fasilitas seperti teather, perpustakan dan sentra pertumbuhan ekonomi baru. "Monumen itu akan jadi destinasi wisata kebangsaan yang merefleksi nilai-nilai Pancasila.

Ditanya tentang ground breaking, dia mengatakan acara itu tidak disatukan, karena gubernur ingin semua sudah siap, mulai dari desain hingga rencana biaya pembangunan.

Masih menurut Theo, ada yang beranggapan lokasinya tidak bagus, namun dia tegaskan, lokasi tersebut masuk kategori premium, sebab berada di pinggir jalan jalur 40 Kupang. "Kami sekeluarga sepakat serahkan tanah itu sebagai bagian dari kontribusi membangun bangsa, dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa," pungkas Theo Widodo.(lok/cel)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmmm...Golkar Mulai Berani Sodorkan Nama Cawapres ke Jokowi


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler