JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas mengatakan, regenerasi kepemimpinan nasional sudah telat selama 10 tahun. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut maka semua pihak hendaknya memberikan peluang kepada yang lebih muda untuk bertarung dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang.
"Regenerasi kepemimpinan nasional sudah telat 10 tahun. Bagi saya, sebagai sebuah proses alami, tidak baik regenerasi itu ditahan-tahan karena bisa menimbulkan krisis kepemimpinan nantinya," kata Taufiq Kiemas, usai menerima delegasi Malaysia, di kediamannya, jalan Teuku Umar, Jakarta Kamis (17/5).
Menurut politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu, beberapa kali bangsa ini telah mengalami goncangan politik yang bersumber dari terlambatnya regenerasi kepemimpinan.
"Mulai dari Presiden Soekarno hingga Soeharto, menurut saya selalu terlambat pergantiannya karena lingkungannya menganggap kedua presiden itu paling hebat hingga harus memimpin sampai tua," kata Taufiq Kiemas.
Tapi begitu ada power people yang menghendaki presiden yang sudah tua itu turun, lanjutnya, pihak yang selama ini mendukung malah berdiri paling depan juga menuntut presiden turun. "Prilaku politik ini bikin kita terkaget-kaget," ujar Taufiq.
"Presiden Soekarno dan Soeharto yang dieluka-elukan hebat, tapi begitu tidak berkuasa tidak satupun yang bela. Kasihan, dan saya tidak ingin pengalaman pahit itu menimpa Presiden Indonesia berikutnya," harap Taufiq Kiemas.
Makanya lanjut Taufiq, apapun argumentasinya, dirinya mengaku paling tidak setuju orang-orang tua didorong-dorong lagi ikut Pilpres.
"Kalau merasa, tentu ada tapi begitu tidak berkuasa kan tidak punya arti apa-apa lagi dan saya sangat berharap pengalaman pahit Soekarno dan Soeharto tidak dialami oleh yang lainnya karena itu sangat menyakitkan," tegas Taufiq Kiemas. (fas/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... P3I Temukan Pemilih Ganda di Pilgub DKI
Redaktur : Tim Redaksi