BOGOR-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, memotong regenerasi koruptor.
Ajakan tersebut didasari banyaknya pelaku tindak pidana korupsi yang tengah ditangani KPK dari kalangan PNS, dengan usia relatif berusia muda dan berasal dari golongan III-a.
“Kita banyak temukan rekening PNS dengan duit miliaran rupiah, mereka rata-rata berumur 25-28 tahun. Mereka berasal dari golongan III-a,” ujar Juru Bicara KP Johan Budi Prasetyo, dalam kegiatan Lokakarya Kehumasan, di Ruang Rapat I Balaikota, kemarin.
Johan menuturkan, hal itu mengindikasikan adanya regenerasi koruptor di kalangan muda. “Ini sangat disesalkan, karena pihak yang paling disengsarakan adalah masyarakat,” ucapnya.
Untuk itu, Johan mengajak agar PNS di Kota Bogor bersama-sama berjuang melawan korupsi. PNS bersama-sama sepakat untuk berani mengatakan tidak kepada korupsi. “Kalau ada perintah dari atasan yang berbau korupsi jangan takut untuk menolak,” ingatnya.
Lebih lanjut, Johan mengungkapkan bahwa korupsi bukanlah sebuah budaya. Korupsi merupakan perilaku yang tidak baik. Untuk memotong regenerasi korupsi, Johan mengajak semua pihak agar menjadikan korupsi sebagai perbuatan yang menjijikkan layaknya haram makan babi bagi kaum muslim. “Korupsi harus dipropagandakan secara terus-menerus, sehingga suatu saat korupsi menjadi sangat menjijikkan,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Kasubag Publikasi dan Dokumentasi Mochammad Encep Ali Alhamidi mengatakan, keterbukaan informasi sangat diperlukan untuk memerangi praktik perbuatan korupsi saat ini. Sebab, pemahaman tentang tata kelola pemerintahan yang lebih terbuka dan transparan sangat diperlukan.
“Terlebih lagi, dengan adanya UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), membuat seluruh badan publik lebih dituntut untuk mengimplementasikannya agar lebih terbuka dan efektif,” beber Encep. (rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompolnas Dorong Warga Rajin Adukan Polisi Nakal
Redaktur : Tim Redaksi