Rehabilitasi Jaringan Irigasi Naikkan Indeks Pertanian

Selasa, 22 Januari 2019 – 00:01 WIB
Ilustrasi irigasi. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian melakukan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,14 juta hektare dalam empat tahun terakhir.

Langkah itu mampu untuk meningkatkan indeks pertanaman 0,5 dari kondisi awal.

BACA JUGA: Peningkatan Alsintan Dongkrak Indeks Mekanisasi Pertanian

Realisasi terbanyak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi terjadi pada tahun 2015, yaitu mencapai 2,45 juta hektare.

Sementara itu, realisasi kegiatan paling sedikit terjadi pada tahun 2017, yakni mencapai 99,95 ribu hektare.

BACA JUGA: Potensi Lahan Rawa Pasang Surut dan Lebak 5,12 Juta Hektare

"Jika mengacu pada rata-rata produktivitas padi nasional, yaitu 5,2 ton per hektare, dampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi setidaknya mampu menghasilkan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton," ujar Direktur Jenderal PSP Kementan Dadih Permana, Senin (21/1).

Dadih menambahkan, jika syarat peningkatan indeks pertanaman 0,5 terpenuhi, potensi produksi padi yang mampu dihasilkan mencapai 24,54 juta ton.

BACA JUGA: Ditjen PSP Kementan Canangkan Optimasi 500 Ribu Hektare Lahan Rawa

Salah satu penunjang rehabilitasi irigasi adalah pegembangan irigasi perpompaan. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung penyediaan air irigasi pada area di luar sistem irigasi teknis dan sebagai suplesi air pada musim kemarau.

"Kegiatan pengembangan irigasi perpompaan telah dilaksanakan selama kurun waktu tiga tahun (2016-2018). Total dari kegiatan irigasi perpompaan telah terbangun sebanyak 3.109 unit," papar Dadih.

Dengan estimasi luas layanan irigasi perpompaan per unit seluas 20 hektare, maka luas areal yang dapat diairi pada musim kemarau seluas 62,18ribu hektare.

Jika dengan adanya kegiatan mampu memberikan penambahan indeks pertanaman 0,5, maka akan terdapat penambahan luas tanam seluas 31,09 ribu ton dan penambahan produksi sekitar 161,66 ribu ton.

Sementara itu, pengembangan embung/dam parit/long storage dalam empat tahun terakhir (2015-2018), mencapai 2.683 unit.

Dengan estimasi luas layanan dari embung pertanian (embung/dam parit/long storage) 25 hektare, maka potensi pelaksanaan kegiatan pengembangan embung/dam parit/long storage akan mampu memberikan dampak pertanaman seluas 67,07ribu ton.

"Jika dalam pelaksanaan mampu memberikan indeks pertanaman 0,5 maka potensi penambahan produksi pertanaman mampu mencapai 523,18 ribu ton," kata Dadih.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pentingnya rehabilitasi jaringan irigasi untuk mencapai target swasembada padi. Salah satunya dengan mengoptimalisasi irigasi pertanian.

"Irigasi adalah kunci meraih swasembada pangan. Yang telah dilakukan yaitu sudah membangun irigasi seluas 3 juta hektare, normalisasi sungai dan bendungan, pompanisai dan membangun embung untuk menampung air," kata Amran. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mekanisasi Pertanian Buka Peluang Usaha Baru


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler