Rekernas PDIP Bahas Pemilu-Pilkada

Senin, 08 Oktober 2012 – 03:49 WIB
SURABAYA - PDIP bakal punya gawe besar akhir pekan ini di Surabaya. Partai berlambang banteng moncong putih tersebut menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Imperial Ballroom Pakuwon pada 12-14 Oktober mendatang. Rapat itu akan membahas strategi nasional PDIP, terutama menjelang pilgub Jatim, Jateng, Jabar, pileg, dan pilpres.
 
Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Lokal Rakernas II PDIP Bambang Dwi Hartono di Kantor DPD PDIP Jatim, Jalan Kendangsari, kemarin. Selain Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani, rakernas itu akan dihadiri politikus PDIP yang baru saja menang di pilkada DKI, Joko Widodo. "Pak Jokowi sudah mengonfirmasi akan datang," papar Bambang D.H.
 
Menurut pria yang juga wakil wali kota Surabaya tersebut, rakernas II tersebut merupakan lanjutan dari rakernas I yang diadakan di Bandung tahun lalu. "Isinya bukan hanya soal strategi pemenangan pilkada, tapi juga menyusun langkah-langkah organisasi ke depan serta memberikan respons kritis terhadap situasi nasional yang berkembang akhir-akhir ini," tambah politikus kelahiran Pacitan tersebut.
 
Bambang mengakui, titik tekan rakernas adalah persiapan pemilu, baik legislatif maupun pilkada, yang akan berlangsung rapat mulai 2013 hingga 2014. "Untuk tingkat kota/kabupaten di Jatim saja sudah ada tujuh daerah. Belum pemilihan gubernur, kemudian disusul pemilu legislatif dan pemilihan umum presiden," tambahnya.
 
Hanya, Bambang menyatakan tak bisa memastikan apakah nanti rakernas II juga memutuskan siapa yang akan diusung PDIP dalam pilpres. "Tapi, tak menutup kemungkinan bahwa Ibu Mega akan memberikan sinyal lebih terang dalam rakernas soal pilpres," tutur pria yang juga wakil ketua DPD PDIP Jatim tersebut.
 
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Ali Mudji mengatakan bahwa pihaknya kini mendapat banyak pengalaman baru yang menarik soal bagaimana memenangi pilkada. "Artinya, pemilu tidak hanya ditentukan kekuasaan atau uang. Pilkada DKI membuktikan hal tersebut," tuturnya.
 
Menurut Ali, kekuatan uang, dukungan parpol-parpol, incumbent, tak menjamin kemenangan dalam sebuah pilkada. "Tapi, lebih ditentukan oleh kerja nyata dan kegotongroyongan di antara tim," ucap pria yang juga ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim tersebut.
 
Soal pilgub, Ali menandaskan, sudah nyaris seratus persen pihaknya tak akan mengusung Soekarwo. "Keinginannya (Soekarwo, Red) sudah jelas. Yakni, tak akan menggandeng partai nasionalis. Jadi, kami akan mengusung pasangan sendiri," tuturnya.
 
Akhir Oktober nanti DPD PDIP Jatim membuka pendaftaran. Hasilnya akan disetor ke DPP untuk dievaluasi. "Keputusan akhir nanti tetap ada di DPP," terangnya.

Ali juga mengatakan bahwa pihaknya tengah memantau beberapa nama. Dari kalangan internal muncul nama Bambang D.H., Buchori dari Probolinggo, dan Sirmadji Tjondropragolo. Sementara itu, dari kalangan eksternal muncul nama Khofifah dan Saifullah Yusuf. "Yang paling kuat masih Khofifah," terangnya. (ano/c10/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Satu Putaran Sulit Dilakukan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler