jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Harris Turino angkat bicara terkait penyelamatan PT Rekayasa Industri (Rekind).
Politisi PDI Perjuangan ini meminta penyelesaian masalah yang tengah dihadapi Rekind, tidak berlarut-larut.
BACA JUGA: Pengalaman Rekind di Bidang Amoniak tak Perlu Diragukan Lagi
Apalagi dari sudut pandangnya, ihwal keuangan yang dihadapi Rekind juga tidak sebesar dibandingkan perusahaan-perusahaan BUMN lain yang terjerat dalam persoalan serupa.
Katanya, jika dibiarkan berlarut, konsekuensi buat bangsa ini cukup besar. Tidak sedikit proyek strategis nasional yang sukses dirancang dan dibangun oleh Rekind di negeri ini.
BACA JUGA: Gandeng Jepang, Pupuk Indonesia Kaji Pembangunan Pabrik Green Ammonia
Untuk itu, Harris meminta Kementerian BUMN fokus untuk segera menyelesaikan persoalan yang menyelimuti Rekind.
Untuk skemanya, Harris merekomendasikan melalui jalur Penyertaan Modal Negara (PMN).
BACA JUGA: PAN Dinilai Makin Serius Mengusung Erick Thohir jadi Cawapres
“Saya tidak ingat angkanya, negara ketika mendirikan Rekind modalnya kecil sekali. Bahkan sepanjang sejarahnya selama 41 tahun, Rekind belum pernah mendapat PMN. Ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk menyelamatkan Rekind,” ujar Dosen Program Doktoral di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu.
Dirinya yakin, persoalan keuangan Rekind bisa segera diselesaikan.
Satu atau dua proyek dari BUMN lain yang membangun, seperti PT Pertamina, PT Indonesia Asahan Alumunium atau dari PT Pupuk Indonesia, diyakininya mampu membuat Rekind bangkit kembali. Apalagi masalah yang dihadapi Rekind tidak terlalu banyak.
“Tinggal ada atau tidak kemauan politik bersama dari kita para pemangku kepentingan, seperti halnya Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan Komisi VI. Kalau kita semua mendorong Rekind untuk kembali selamat, maka dalam jangka waktu satu atau dua tahun Rekind akan menjadi perusahaan yang sehat dan layak dibanggakan oleh Indonesia,” terangnya.
Namun, yang juga harus menjadi pertimbangan besar para pemangku kepentingan ini soal restrukturisasi yang saat ini tengah dijalankan Rekind.
Baik itu menyangkut keuangan maupun operasional. Tentunya negara tidak mau membuang uang secara sia-sia.
“Kita selaku pemangku kepentigan juga akan melihat model bisnis Rekind akan seperti apa. Prospek bisnisnya ke depan akan seperti apa, semua ini harus sound and clear. Saya yakin Rekind akan kembali menjadi perusahaan yang sehat,” ujar Dosen Tetap Pasca Sarjana IPMI International Business School dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian itu.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada