Pistol sebagai hadiah Natal? Begitulah reklame yang dipasang di salah satu jalan ramai di Kota Brisbane, Australia, memasuki musim liburan akhir tahun ini.
Papan reklame di jalan Loganlea itu dipasang oleh toko senjata setempat, menampilkan sebuah pistol di antara kado Natal lainnya.
BACA JUGA: Penerbangan Langsung China-Darwin Masih Sepi Penumpang
Komisaris Kepolisian Queensland Ian Stewart mengatakan iklan itu mengirimkan pesan yang salah kepada masyarakat dan harus segera diturunkan.
"Saya minta reklame itu diturunkan," katanya kepada Craig Zonca dan Rebecca Levingston dalam program Radio ABC di Brisbane.
BACA JUGA: Ismail Marzuki Masih Bersyukur Atas Musibah Amputasi Kaki di Melbourne
"Saya pikir iklan itu tidak diperlukan. Mereka yang menggunakan senjata untuk olahraga atau pekerjaan sudah tahu kemana harus membeli senjatanya," ucapnya.
Pesan yang muncul, katanya, justru bertentangan dengan segala hal baik tentang Australia.
BACA JUGA: Akademisi Berkewarganegaraan Ganda Australia-Iran Ditahan di Teheran
Stewart mengatakan hal ini mungkin saja tampak biasa di negara seperti Amerika Serikat, namun tidak seperti itu di Australia.
Meski hidup di negara yang menganut kebebasan berbicara dan mungkin juga iklan itu tidaklah ilegal, namun dia mengaku sedih karena ada pengusaha beriklan dengan cara seperti itu.
"Saya menghormati mereka yang memiliki senjata dan menggunakannya untuk hobi atau olahraga," katanya seraya menambahkan di Australia ada keseimbangan mengenai hal itu. Photo: Ian Stewart dari Kepolisian Queensland menilai reklame itu mengirimkan pesan yang salah bagi masyarakat dan harus diturunkan. (News Video)
Aturan tentang senjata di Australia
Komisaris Stewart mengutip laporan website Gun Violence Archive yang menyebutkan terjadi penembakan massal setiap hari selama 2018 di AS.
"Definisi penembakan massal itu jika korbannya empat orang atau lebih. Tidak selalu terbunuh, tetapi waktu atau lokasi yang sama," katanya.
Menurut dia, Australia memiliki aturan hukum tentang senjata yang paling adil di dunia.
"Kita dicemburui negara-negara lain dalam kaitannya dengan undang-undang senjata," ujarnya.
Stewart mengatakan di sini tidak terjadi penembakan massal seperti di AS.
Namun sejumlah warga tampaknya tidak begitu mempermasalahkan reklame tersebut.
Sebagian melihatnya sama saja dengan iklan lainnya. "Mengapa mereka tak mengeluhkan reklame perempuan setengah telanjang?" ujar warga bernama Deb Selbie-Cain
Warga lainnya membandingkannya dengan iklan mobil. "Larang juga iklan mobil karena mobil membunuh lebih banyak orang Australia daripada senjata," kata warga bernanam Lance Ridley
Sebaliknya para penentang mengecam dengan menyebut reklame tersebut mengerikan dan tidak pantas. Photo: Reklame lainnya yang menampilkan berbagai ukuran peluru yang muncul di Queensland. (Supplied: Nat MacDonald)
Toko senjata yang sama sebelumnya juga memicu kontroversi karena memasang reklame di dekat Sunshine Coast awal tahun. Saat itu mereka menampilan deretan peluru disertai kalimat: "Ukuran itu penting."
Biro Standar Periklanan (ASB) saat itu menjelaskan pihaknya tidak menerima banyak keluhan mengenai reklame ini.
"Jika keluhan yang masuk terkait dengan masalah kode etik, maka kasus akan ditindaklanjuti," kata seorang jurubicara ASB.
Menurut ketentuan periklanan, jika hal itu terjadi maka pengiklan akan diminta menurunkannya atau mengubah iklan mereka.
Pihak pengiklan telah dihubungi namun belum mendapat tanggapan.
Diterjemahkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 7,5 SR Landa Vanuatu dan Kaledonia Baru Berpotensi Tsunami