Rekomendasi Pembelian BBM Dipalsukan

Senin, 01 September 2014 – 05:16 WIB

jpnn.com - MAKASSAR - Di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Polres setempat menyita puluhan lembar surat rekomendasi pembelian BBM yang dikeluarkan Perindagkop Sidrap. Polisi menduga telah terjadi pemalsuan surat rekomendasi itu.

Kasat Intelkam Polres Sidrap, AKP Agustinus Lumba menyebutkan, puluhan lembar surat rekomendasi pembelian BBM bersubsidi yang diduga palsu itu disita dari tangan sejumlah pengelola SPBU di Pangkajene, Jumat, 29 Agustus.

BACA JUGA: Kelangkaan Solar Ulah Spekulan

Di dalam surat rekomendasi itu papar Agustinus, terdapat beberapa kejanggalan, antara lain terdapat di tanda tangan pejabat berwenang serta nomor registrasi surat.

"Dari puluhan surat rekomendasi yang kami sita itu, empat lembar diantaranya ditemukan tanda tangan yang berbeda namun satu nama pejabat. Begitu pun, penomoran surat registrasi yang tumpang tindih," kata Agustinus seperti yang dilansir FAJAR (Grup JPNN.com), Senin (1/9).

BACA JUGA: Modus Baru, Pilih PSK di Dalam Mobil

Kepolisian, kata dia, segera turun ke lapangan untuk menyelidiki kejadian tersebut. Sementara itu, Bupati Sidrap, Rusdi Masse menyayangkan surat rekomendasi pembelian BBM tersebut bukan ditandatangani langsung Kepala Dinas Perindagkop Sidrap, Hamka Lokki.

Seharusnya, kata Rusdi, surat rekomendasi yang memuat kebijakan pembatasan pembelian BBM itu ditandatangani langsung pimpinan instansi terkait. Kenyataannya, surat itu hanya ditandatangani salah seorang kasubidnya.

BACA JUGA: Menarik Minat Pengunjung ke Pantai Ujong Pancu, Aceh Besar

Rusdi sendiri merespons adanya kebijakan itu, "Saya tahu tujuannya bagus supaya tidak terjadi aksi borong BBM di tengah terjadinya kelangkaan, tapi tidak menjadi bagus kalau itu menjadi bumerang dan mudah disalahgunakan," katanya.

Di Kabupaten Bone, aktivitas di sejumlah SPBU khususnya di perkotaan berangsur normal. Di SPBU 74.92734 di Jalan Ahmad Yani terpantau normal. Pemandangan antrean panjang yang terjadi sebelumnya sudah tidak terlihat lagi. Begitupun dengan SPBU 74.92736 di Jalan KH Agus Salim dan SPBU Cabalu.
 
Manager SPBU Cabalu, Kurnia, mengatakan, pasokan BBM sudah mulai normal meski terkadang tambahan kuota BBM jenis premium tidak dapat dilayani sesuai pesanan.
 
Untuk jatah yang didistribusikan kepada konsumen kemarin, kata dia, masih merupakan pasokan Sabtu kemarin sebanyak 24 Kiloliter (KL). Sampai pukul 16.00 Wita, stok masih ada.

Solar dan Pertamax pun demikian. Menurutnya, penjualan Solar di SPBU tersebut tidak terlalu signifikan. Pihaknya hanya memesan BBM jenis solar sebanyak 8 KL hingga 16 KL. Itupun sangat jarang kehabisan stok.

"Penjualannya sama ji seperti biasa, tidak ada lonjakan kalau pembelian solar. Kalau bensin, yang banyak itu pembeli jeriken, tapi kita utamakan kendaraan," kata Kurnia.

Di SPBU 74.92734 Jalan Ahmad Yani, justru sangat sepi pada pukul 15.30 Wita. Hanya ada beberapa kendaraan roda dua yang melakukan pengisian BBM jenis premium.

Manager SPBU 74.92734 Jalan Ahmad Yani, Sukriadi, mengatakan, stok yang ada di SPBU cukup aman. Diperkirakan, stok yang ada tersedia sampai pasokan hari ini (kemarin) tiba. Untuk pesanan hari Minggu misalnya, pihaknya memesan sebanyak 32 KL dari jatah hari Sabtu hanya 24 KL.

"Kemarin masih 24 KL tapi kita minta tambah terus, hari ini kita pesan 32 KL," ujarnya.

Pun demikian dengan penjualan Solar. Menurutnya, tidak ada lonjakan pembelian Solar di SPBU tersebut. Jatah yang disiapkan sebanyak 8 KL. Sampai pukul 15.30, stok solar masih ada. (sbi/fajar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Slamet Terus Alami Gempa Tremor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler