Rekrutmen Guru PPPK, Honorer K2 Takut Diadu dengan Lulusan PPG

Kamis, 09 Juli 2020 – 12:49 WIB
Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih berharap guru honorer K2 mendapat formasi khusus seleksi PPPK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk merekrut guru PPPK (Pegawal Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dari honorer dan lulusan PPG (Pendidkan Profesi Guru) disambut sukacita.

Namun, ada harapan agar ada formasi khusus untuk guru honorer K2.

BACA JUGA: 10 Kesepakatan Raker di DPR terkait Guru Honorer dan PPPK, Mantap!

"Alhamdulilah ada rekrutmen PPPK lagi bagi guru honorer. Namun, karena dibuka juga untuk lulusan PPG otomatis guru honorer K2 akan bersaing dengan umum. Nah, ini yang membuat guru honorer K2 waswas, jangan-jangan enggak lulus lagi," kata Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN.com, Kamis (9/7).

Agar peluang guru honorer K2 tetap besar, Titi meminta Kemendikbud memberikan formasi khusus bagi guru honorer K2.

BACA JUGA: 4.500 Guru Honorer K2 Lulus PPPK Tak Diusulkan Pemda, Ya Ampun

Sebab, masih 120 ribuan guru honorer K2 belum diangkat menjadi PPPK.

"Tolong, jangan diadu guru honorer K2 dengan lulusan PPG. Berikan formasi khusus bagi guru honorer K2," ucapnya.

BACA JUGA: Jokowi juga Kesal kepada Prabowo, Jenderal Idham Azis, Nadiem

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI, Rabu (8/7), Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengungkapkan, pemerintah akan melakukan rekrutmen guru PPPK tahun depan.

PPPK ini akan mengisi kebutuhan guru di pusat dan daerah.

Rekrutmen PPPK juga terbuka untuk umum. Artinya tidak hanya untuk guru honorer.

"Jadi guru honorer yang terdaftar di data pokok Kependidikan (dapodik) dan bagi lulusan PPG (pendidikan profesi guru) bisa daftar PPPK," terangnya.

Dia menambahkan, dalam rekrutmen nanti akan ada seleksi berupa ujian konten dan bernalar.

Untuk memudahkan para peserta tes, Kemendikbud akan membantu dengan memberikan bahan pembelajaran.

"Jadi kalau dalam tes pertama gagal, bukan berarti tidak bisa ikut lagi. Peserta kami berikan kesempatan tiga kali untuk ikut tes. Itu sebabnya Kemendikbud bantu dengan memberikan bahan pembelajaran," tandasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler