jpnn.com, JAKARTA - Rekrutmen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahap I masih bermasalah. Namun, pemerintah akan membuka rekrutmen PPPK tahap II. Hal ini mendapat kritikan dari para pentolan honorer K2.
"Pemerintah enggak cukup tersedia software untuk perekrutan PPPK tahap I. Pengadan kemarin (Februari) kuat nuansa politiknya makanya sampai saat ini bermasalah," kata Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Tengah Ahmad Saefuddin kepada JPNN, Senin (8/7).
BACA JUGA: Ternyata, 50 Ribu Honorer K2 Lulus PPPK Belum Kantongi NIP
Dia memprediksi, rekrutmen PPPK tahap II akan kacau balau karena akan diikuti oleh pelamar umum. Bukan hanya dibatasi honorer K2 dan nonkategori.
BACA JUGA: Catat, Rekrutmen PPPK dan CPNS Bukan untuk Meloloskan Semua Honorer K2
BACA JUGA: Sudah Diangkat jadi PNS, Tapi Masih Sedih Ada Teman Honorer K2 Tak Lolos CPNS
"Aduh, yang tahap I saja servernya susah diakses apalagi nanti kalau digabung dengan pelamar umum. Lebih banyak lagi pasti jumlah pelamarnya. Kasihan juga nasib rekan-rekan kami yang baru mau ikut. Pemerintah, oh pemerintah apa mau kalian sihhh," sergahnya.
Pemerintah dinilai menjadikan honorer K2 sebagai boneka politik. Dipaksa ikut tes, giliran lulus PPPK disuruh menunggu dengan alasan belum ada Perpres.
BACA JUGA: Selamat Pagi Pak Bima, Apakah di BKN Tidak Ada Honorer K2?
Mestinya, kata Ahmad, pemerintah menaati jadwal yang sudah dibuat. Bukan malah menggantung nasib honorer K2.
"Tadinya saya dan rekan-rekan yakin lebaran sudah terima SK dan gaji ASN. Eh, ternyata oh ternyata. Perpres saja belum ada. Pesan kami kepada pemerintah (KemenPAN-RB dan BKN), janganlah nasib kami ini dijadikan panggung komedian yang enggak lucu," tegasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan Honorer K2: PPPK Boleh, Asal Semua Profesi Masuk
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad