jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti persoalan data penerima sembako di tengah pandemi COVID-19.
Hal ini merespons kabar bahwa Rektor Universitas Ibnu Choldun Musni Umar mendapatkan bansos dari pemerintahan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Bantuan Bapak Diterima Rektor Ibnu Chaldun, Tetapi Dia Merasa Tak Berhak
“Data kita amburadul berantakan,” twit Fadli di akun Twitter @fadlizon sebagaimana dikutip JPNN.com, Jumat (1/5).
Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan bahwa persoalan data semacam ini sebenarnya banyak dikeluhkan para kepala desa.
BACA JUGA: Orang Meninggal Tercatat Dapat Bantuan Sosial
Ia pun menyayangkan persoalan data seperti ini bisa terjadi di negara maju.
“Itulah yang dikeluhkan banyak kepala desa dan pelaksana di bawah. Urus data begini saja belepotan. Duh, ironi negara maju,” kata ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) itu.
BACA JUGA: Bikin Twit soal Tas Banpres, Fadli Zon: Rakyat Butuh Isinya
Sebelumnya diberitakan, di saat masyarakat miskin masih ada yang belum kebagian bantuan sosial, Musni Umar malah menerima bantuan sembako Jokowi.
Musni Umar menerima sembako dalam tas berwarna merah putih bertuliskan Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19.
Namun, dia mengaku telah menyerahkan paket itu kepada ketua BEM UIC, karena merasa tidak layak menerima bantuan tersebut.
“Pagi ini sy mnrm Bansos dari Presiden RI. Karena sy merasa ada yg lebih memerlukan bansos, saya kemudian serahkan bansos tsb kpd Jalil Loilatu, Ketua BEM Universitas Ibnu Chaldun. Saya sarankan kalau ada Bansos terima, kalau merasa tdk berhak berikan yg lebih perlu,” kata Musni. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy