jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas IPB Prof Arif Satria menilai langkah perluasan kesempatan kerja yang dilakukan Kemnaker melalui pilot project perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan sebagai langkah yang tepat.
“Kondisi di tengah krisis, perlu ada kemandirian pangan. Semua orang butuh pangan, kalau nikel akan habis, baja akan habis namun yang tidak habis adalah pohon, hewan, dan binatang,” kata Arif dalam siaran persnya, Rabu (18/8).
BACA JUGA: Kemenaker Kembangkan Pilot Project Perluasan Kerja Berbasis Kawasan di Lima Daerah
Program Kemnaker yang juga melibatkan IPB itu juga dinilai memberi ruang sangat terbuka bagi para kelompok tani lebih maju dan bisa menikmati langsung program pemerintah secara berkelanjutan.
“Justru rakyat biasa yang menikmati dari investasi yang dilakukan pemerintah saat ini. Jadi tidak bertumpu pada kekuatan besar, kekuatan pengusaha,” kata dia.
BACA JUGA: Kemnaker Gelar Bazar Wirausaha Mikro demi Mendorong Perluasan Kesempatan Kerja
Program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan yang dilakukan Kemnaker selain menerapkan konsep yang melibatkan masyarakat langsung juga menyesuaikan karakteristik kawasan yang dipilih.
Seperti di Telukjambe, Karawang, Arif menilai walaupun di kawasan yang kurang sumber air tetap memiliki potensi. Salah satunya budi daya indigovera yang merupakan pakan ternak sapi dan kambing.
BACA JUGA: Ida Fauziyah: Kami Dorong BLK Gandeng Industri untuk Perluas Kesempatan Kerja
“Yang harus dibangun tidak sekadar masayarakat melakukan peningkatan produksi dan teknik pembudidayaan yang baik tetapi juga membuka akses pasar,” ujar Arif.
Sinergitas Universitas IPB di pilot project Kemnaker ini diakui karena visi dan misi yang sama dalam hal pembangunan sumber daya manusia.
“IPB punya fokus pada membangun learning center dan ini momentum kita untuk kembali ke kemandirian pangan. Kemenaker juga mitra strategis untuk kesempatan perluasan kerja,” katanya. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan