Rektor Paramadina: Sangat Penting Mencari Langkah Efektif Melawan Korupsi

Rabu, 04 September 2019 – 21:12 WIB
Ilustrasi KPK. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Paramadina berupaya memberikan sumbangsih pada Indonesia berupa pemikiran dan sistem terbaik guna memberantas korupsi yang selama ini masih menggurita.

Salah satu upayanya adalah dengan menggelar International Conference on Anti-Corruption and Integrity (ICOACI).

BACA JUGA: Cara Jitu Capim KPK Firli Bahuri Berantas Korupsi

Mengambil tema Strengthening Transparency & Accountability for the Better Public-Private Governance, diskusi itu diselenggarakan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Research Synergy Foundation (RSF), dan Ford Foundation.

Rektor Universitas Paramadina Firmanzah optimistis partisipasi aktif dari berbagai perspektif dan sudut pandang membuat keinginan memberantas aksi korupsi bisa semakin masif.

BACA JUGA: Pemerintah Dianggap Tidak Memihak Pemberantasan Korupsi

"Menjadi sangat penting dalam mencari langkah-langkah efektif dan praktis melawan korupsi melalui praktik transparansi dan akuntabilitas," ujar Firmanzah, Rabu (4/9).

Firmanzah menegaskan, salah satu tujuan dari konferensi ini juga adalah memperkaya budaya penelitian di lingkungan Universitas Paramadina sekaligus mengikuti perkembangan terbaru dalam penelitian.

BACA JUGA: Respons Teuku Taufiqulhadi Terhadap RUU Penyadapan

Acara akademik ini juga diharapkan menjadi sarana untuk memperluas jaringan dan berkolaborasi dengan para peneliti lain dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai belahan dunia.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Universitas Paramadina sudah memberikan mata kuliah pendidikan antikorupsi sebagai mata kuliah wajib.

Pada tahun 2019 ini, Universitas Paramadina bekerja sama dengan Ford Foundation untuk program aktuntabilitas di sektor sumber daya alam.

Sementara itu, pendiri Research Synergy Foundation Dr Hendrati Dwi Mulyaningsih mengatakan, salah satu tujuan pertemuan ini guna meningkatkan publikasi international bagi para peneliti Indonesia pada umumnya dan UPM pada khususnya.

Menurutnya, sebuah riset karya anak bangsa merupakan hal penting dan harus dipublikasikan kepada khalayak baik sekupnya nasional maupun internasional.

"Kita harus membuat sebuah ekosistem riset yang baik bagi para peneliti di Indonesia dan global," ujarnya.

ICOACI sendiri merupakan konferensi internasional yang diikuti oleh peneliti yang berasal dari Indonesia, Australia, India, Jepang, Afganistan, dan Filipina.  Konferensi juga mengundang pembicara ternama dan kompeten yang berasal dari universitas ternama hingga KPK. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Politik Berintegritas, Direktur di KPK Dorong Insentif buat Politikus Bagus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler