jpnn.com, JAKARTA - Digital Campus Orientation (Digication) Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Batch 4 resmi dibuka oleh Rektor Profesor Laode Masihu Kamaluddin pada Jumat (10/3/2023).
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim Digital Campus Orientation atau Digication Batch 4 tahun 2023 saya nyatakan resmi dibuka,” kata Prof. Laode.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Ajak Mahasiswa UICI Jaga Indonesia dan Bangun Negeri
Digication merupakan kegiatan pengenalan kehidupan kampus untuk mahasiswa baru UICI.
Kegiatan ini digelar pada 10-12 Maret 2023 secara virtual. Kegiatan yang diadakan mencakup pengenalan sivitas akademika UICI, unjuk bakat, talk show, hiburan, dan kegiatan lainnya.
BACA JUGA: Komika Pandji Pragiwaksono Turut Meriahkan Acara Milad Pertama UICI
Pada Digication Batch 4 ini, UICI juga memperkenalkan metaverse sebagai bagian dari proses pembelajaran universitas.
Prof. Laode menjelaskan Digication Batch 4 ini mengangkat tema Developing Future Digital Leaders In the Era of Society 5.0.
BACA JUGA: Din Syamsuddin: UICI Telah Implementasikan Wahyu Pertama Kepada Nabi Muhammad
Tema ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini di mana perkembangan zaman sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi digital.
“Tentu tema ini sangat relevan, di mana pergerakan peradaban di masa depan ditentukan oleh perkembangan digital. Inilah tema kita,” ujar Prof. Laode.
“Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya berbangga karena menjadi bagian dari pionir era baru ini,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Prof. Laode mengatakan saat ini merupakan era 5.0, di mana masyarakat sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi.
Suasana para mahasiwa mengikuti secara daring saat Rektor UICI Profesor Laode Masihu Kamaluddin meresmikan pembukaan Digital Campus Orientation (Digication) Batch 4 pada Jumat (10/3/2023). Foto: Dok. Humas UICI
Masyakarakat society 5.0, menurut Prof. Laode, sangat ditentukan oleh Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Internet of Thing (IoT), dan Big Data.
“Oleh karena itu society 5.0 disebut juga supersmart society,” jelas Prof. Laode.
Ketua Panitia Dadan Sukma dalam sambutannya mengatakan Digication merupakan pintu gerbang mahasiswa sebelum memasuki perkuliahan di UICI.
Sebagai perguruan tinggi digital, tentu perkuliahan di UICI berbeda dengan perguruan tinggi yang lain.
Oleh karena itu, dia berharap para mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini hingga selesai.
“Oleh karena itu, kita harapkan para mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini hingga selesai nanti pada tanggal 12 Maret,” kata Dadan.
Sedangkan Prof. Asep Saefudin yang hadir mewakili mewakili Majelis Pendidikan Tinggi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MPT KAHMI) mengatakan bahwa UICI didirikan oleh para alumni HMI dengan konsep digital.
Alumni HMI, lanjutnya, selalu melihat Indonesia ke depan. Indonesia sebagai bangsa dan negara diusung dengan konsep dan ide-ide yang cemerlang.
“Saya ingin menekankan suatu kebahagiaan yang luar biasa, teman-teman alumni HMI melihat masa depan yang sangat cerah.
Alumni HMI melihat Indonesia ke depan dengan optimisme. UICI didirikan untuk menjadikan masa depan Indonesia lebih baik,” kata Prof. Asep.
Bangga pada UICI
Abdullah Puteh yang mewakili Presidium KAHMI mengungkapkan rasa bangga dan kagum terhadap UICI.
Dia mengatakan UICI telah mengantarkan masyarakat Indonesia pada era baru, yaitu era society 5.0.
“Saya bangga dan kagum. Sangat menyenangkan pada siang hari ini kita telah memasuki era baru, era masyarakat scoety 5.0 bersama UICI yang membuka kampus digital,” katanya.
“Ini sesuatu yang membanggakan buat alumni-alumni HMI. Ini bukan langkah yang coba-coba, tetapi penuh persiapan,” lanjutnya.
Ketua LLDIKTI Wilayah 3 Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani menyinggung soal metaverse yang dikembangkan oleh UICI.
Dia mengapresiasi UII yang telah mengembangkan metaverse untuk proses pembelajaran.
“Kami mengucapkan selamat atas dikembangkannya kampus digital, kampus metaverse, dalam rangka menyiapkan lulusan berakhlaq mulia, juga beriman dan juga mempunyai satu keilmuan yang tinggi pada era society 5.0,” katanya.
Menurut Paris peluncuruan metaverse akan memberikan inspirasi baru bagi mahasiswa dan dosen di masa depan.
Dia berharap metaverse yang diluncurkan UICI bisa terus dikembangkan terutama untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Saya sangat yakin UICI berada pada ekosistem yang baik karena dikembangkan oleh anak-anak muda yang kreatif, inovatif, dan visioner,” katanya.
“Diharapkan lulusan UICI adaptif dan fleksibel menghadapi masa depan Jakarta dan Indonesia yang lebih baik. UICI akan menjadi percontohan kampus metaverse yang bisa kuliah di mana saja dan kapan saja,” ujar Paris.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari