Rektor UT: Kebijakan Kampus Merdeka Menambah Gairah Positif

Selasa, 28 Januari 2020 – 07:50 WIB
Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Empat program Kampus Merdeka yang diluncurkan Mendikbud Nadiem Makarim menurut Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat sangat menambah gairah positif civitas akademika. Itu sebabnya seluruh pimpinan universitas menyambut baik gagasan tersebut.

"Seluruh kampus harus mengikuti perkembangan yang terus berlangsung. Semua harus melakukan perubahan," kata Ojat di sela-sela Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Akademik di Kampus UT, Tangsel, Senin (27/1).

BACA JUGA: Jadi Cyber University, Universitas Terbuka Menghadapi 2 Tantangan

Kebijakan Kampus Merdeka, lanjutnya, memberikan kesempatan lebih luas kepada mahasiswa untuk berkembang menambah kaspasitasnya.

Mereka tidak hanya belajar di kampus ikuti kurikulum, menjalankan kewajiban-kewajiban terkait mata kuliah yang harus ditempuh dan yang sudah terstruktur dari semester ke semester.

BACA JUGA: SNMPTN 2020: Universitas Terbuka Siapkan Beasiswa untuk 100 Mahasiswa

"Nah dengan adanya Kampus Merdeka sangat memungkinkan mahasiswa yang kuliah di UT mengambil mata kuliah atau melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan kompetensi yang ingin dicapainya," terangnya.

Jadi untuk mencapai kompetensi, mahasiswa tidak hanya dibatasi ruang dan waktu di UT. Mereka juga bisa menimba di tempat lain. Apakah di program lain atau di institusi lain untuk melakukan magang, internship dan sebagainya.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Presiden Jokowi soal Virus Corona

"Yang penting terkait dengan kompetensi yang ingin dicapai. UT tentu harus punya rambu akademik dan sistem penjaminan mutu yang memungkinkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di luar prodi memberi manfaat untuk mendukung kesuksesan belajarnya mencapai kompetensi yang disyaratkan dalam kelulusan," tuturnya.

Dijelaskan, UT sebagai perguruan tinggi yang konsisten menerapkan sistem penjaminan mutu internal, secara periodik melakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Akademik.

Tahun 2020, kegiatan RTM Akademik dilaksanakan 27-31 Januari 2020 dan dilanjutkan pada 5-6 Februari. Peserta RTM Akademik melibatkan seluruh jajaran pimpinan UT di lingkungan internal kantor UT Pusat mulai dari rektor, para wakil rektor, ketua senat, dekan, ketua lembaga, dan kepala biro, kepala pusat hingga ketua program studi.

Ojat mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perubahan paradigma masyarakat global di seluruh aspek kehidupan. Bagi UT, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan operasional, sudah menjadi bagian yang terintegrasi.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk memberikan layanan terbaik bagi para stakeholder. Agenda penting dalam RTM ini adalah peningkatan kualitas layanan akademik dengan arah dan fokus program akademik 2020.

Antara lain terkait penyiapan program studi baru atau diferensiasi program, penyelesaian revisi total kurikulum prodi dan sistem penyelenggaraan program, penataan program pascasarjana dan program Pendas dengan skema SIPAS non-TTM.

Kemudian penataan Tutorial Tatap Muka dan uji coba Tutorial Webinar di samping Tuton dan tutorial pengayaan (e-lecturing, e-seminar, dan tutorial radio), pengembangan Bahan Ajar Interaktif sesuai dengan pedoman terbaru, penerapan Tugas Mata Kuliah, peningkatan kualitas praktik/praktikum.

Juga penataan evaluasi hasil belajar mahasiswa, pemantapan implementasi program pembekalan dan pemeliharaan mahasiswa, otomasi notifikasi transaksi aktivitas mahasiswa.

Di samping penataan soliditas dan kehandalan data, serta sistem komunikasi dan diseminasi informasi.

"Peningkatan kualitas dan produktivitas penelitian, publikasi, abdimas, HAKI/PATEN, peningkatan peran dan intensitas kontrol kualitas akademik oleh masing-masing unit akademik, serta reakreditasi PT dan akreditasi Prodi jadi target kami," pungkas Ojat. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler