jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan media sosial (medsos) memiliki peran penting bagi kandidat politik terkait dengan program kampanye jelang pelaksanaan pemilihan umum legislatif (Pileg) dan pemilihan umum presiden (Pilpres).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), DR. Ujang Komarudin mengatakan medsos menjadi salah satu alat politik utama untuk memenangkan pasangan calon dalam pilkada, pileg, ataupun pilpres.
BACA JUGA: Romy Anggap Kubu Prabowo - Sandiaga Cuma Tebar Sensasi
Dia mencontohkan sejumlah kampanye edukasi politik yang dilakukan Relawan Golkar Jokowi (Gojo) yang belakangan ini marak di jagat dunia maya.
Dia melihat video-video kreatif yang dirilis Relawan Gojo di medsos sangat efektif dalam upaya memenangkan pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin termasuk juga membantu pemenangan Partai Golkar pada Pileg 2019 lewat branding campaign Suara Rakyat, Suara Golkar.
BACA JUGA: Sori, Kubu Jokowi Tak Tertarik Balas Hujatan
"Kita ambil contoh Relawan Gojo, mereka (Gojo-red) melakukan penetrasi kepada pemilih-pemilih milenial dengan kampanye-kampanye edukasinya yang soft dan menyenangkan di media sosial. Saya kira ini strategi komunikasi politik yang bagus dari Gojo untuk memenangkan Pak Jokowi dan Partai Golkar di 2019. Tujuan utamanya jelas ini untuk menangkan Pak Jokowi dan menangkan Golkar di 2019," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/12).
Apalagi, Relawan Gojo yang basis massanya dari salah satu partai politik besar di Indonesia memiliki infrastruktur politik yang cukup luas sampai ke pelosok desa.
BACA JUGA: Golkar DKI Optimistis Bakal Tambah Kursi di Pileg 2019
"Bukan hanya video-video kreatifnya saja di media sosial, di sejumlah daerah juga banyak spanduk dan baliho Gojo yang mengkampanyekan Pak Jokowi. Ini bukti bahwa Gojo paling siap perang darat dan perang udara pada Pilpres 2019," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Media Relawan Gojo, Amalia Kartika mengatakan Relawan Gojo telah menyiapkan strategi khusus untuk melakukan kampanye di media sosial.
Setidaknya ada beberapa strategi yang telah disiapkan Relawan Gojo dalam berkampanye melalui media sosial.
Amalia memaparkan strategi pertama yakni media sosial yang digunakan untuk menyampaikan prestasi yang telah dicapai Jokowi selama menjadi presiden.
"Kami pernah repackage video program Pak Jokowi soal MRT Jakarta. Sebelum direpackage viewernya cuma ratusan ribu. Setelah kita modifikasi, vievernya di sejumlah saluran medsos kami, jumlahnya mencapai lebih dari 10 juta viewer," kata Amalia.
Strategi kedua, lanjut Amalia yakni media sosial dipakai untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan relawan.
Kemudian strategi ketiga, yakni yang paling penting adalah media sosial akan digunakan untuk menangkal hoaks, fitnah dan ujaran-ujaran kebencian.
"Seperti video super hero Indonesia dan video bahaya latin politik adu domba yang kami rilis di media sosial, spiritnya adalah bagaimana Pemilu 2019 yang tinggal beberapa bulan lagi bisa berjalan damai, bersih dari politik adu domba dan ujaran kebencian," katanya.
"Karena itu, kami dari Relawan Gojo akan terus turun ke masyarakat melalui kampanye edukasi memberi pesan-pesan persatuan melalui video layanan masyarakat seperti ini," lanjut Amalia.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Ragu Sandiaga Bisa Rebut Suara Emak-emak dari Jokowi
Redaktur & Reporter : Natalia