jpnn.com, JAKARTA - Hari ini, Kamis (16/7) dilakukan pelepasan sekitar 20.000 paket sembako dalam rangka program Lingkungan Mandiri. Program ini dilaksanakan untuk wilayah Jabodetabek.
Koordiantor Tim Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Andre Rahadian mengatakan program bantuan sosial tersebut dimaksudkan untuk menutupi dan menambal kekurangan pemerintah dalam hal distribusi bantuan selama ini.
BACA JUGA: Bansos Terbukti Bermanfaat di Masa Pandemi, Mensos Ajak Semua Pihak Terus Optimistis
Menurutnya, ada cukup banyak anggota masyarakat yang seharusnya bisa menerima bantuan, tetapi belum mendapatkannya hingga saat ini.
“Program ini dimaksudnya untuk menutupi kekurangan bantuan yang telah dilakukan pemerintah pusat selama ini. Jadi, mereka yang mendapatkan bantuan tersebut adalah yang belum menerima bantuan sosial dari pemerintah,” ujarnya.
BACA JUGA: Gegara UU Corona, Kemendes PDTT Terancam Tidak Berhak Mengelola Dana Desa
Andre mengatakan program yang dilaksanakan berkerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor juga dalam rangka memenuhi aspek keadilan sosial dalam masyarakat.
Sembako tersebut, kata Andre disimpan di gedung Yayasan Santo Fransiskus, Jakarta Pusat, kemudian didistribusikan ke relawan atau hub yang ditentukan.
“Untuk wilayah DKI Jakarta dapat langsung ke penerima bantuan sementara untuk wilayah Bodetabek diletakan di hub/check point yang mana nantinya koordinator kota/kabupaten setempat melanjutkan distribusi ke penerima bantuan,” ujar Andre yang didampingi Ketua Bidang Relawan Pendukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Yulius Setiarto.
Pada Mei lalu, Relawan Pendukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga membagikan bantuan kepada masyarakat di Jabodetabek. Bantuan tersebut berasal dari Tim Koordinator Relawan Gugas, Kantor Staf Presiden, PT Super Unggas Jaya, GP Ansor, dan SNP Lawfirm.
Sejak Senin (25/5) bantuan dibagikan di gudang Relawan Pendukun yang berlokasi di GP Ansor, Jalan Kramat, Jakarta.
Paket yang dibagikan berupa sembako yaitu terdiri dari beras 3 kg, gula 1 kg, minyak goreng 1 liter, garam 1 bungkus, sarden 1 kaleng, teh celup 1 kotak, dan telor 1 kg.
“Mereka yang mendapat bantuan tersebut yakni masyarakat terdampak yang belum mendapat bantuan dari pemerintah, komunitas seni, paguyuban seniman badut, di Jabodetabek. Jumlahnya mencapai 2159 paket,” ujar Ketua Bidang Relawan Pendukung Gugus Tugas Yulius Setiarto, di Jakarta, Jumat (29/5).
Selanjutnya, paket bantuan sosial juga diberikan kepada para mahasiswa. Paket tersebut terdiri dari biskuat bolu 4 kotak, mizone 2 botol, pop mie 2 bungkus, masker kain 3 pcs, margarine/christa tuna/kimbo chicken, dan telor 1 kg.
“Bantuan sosial itu dibagikan kepada para mahasiswa perantauan di Jabodetabek yang terdampak. Jumlahnya yaitu sebanyak 1490 paket,” ujar Yulius.
Selanjutnya, ada paket Posyandu, yaitu yang diibagikan ke posyandu di wilayah relawan pendukung di DKI Jakarta. Yulius menyebutkan, ada sebanyak 159 paket untuk tahap pertama ini.
Paket tersebut antara lain berupa MP-ASI 30 pcs, biskuat bolu 2 kotak, minyak telon 4 botol, dan masker kain 1 lusin.
Yulius mengatakan bahwa gerakan ini merupakan aksi konkret dari berbagai lembaga baik dari pemerintah maupun swasta.
“Kita berharap makin banyak kelompok, lembaga, organisasi, dan komunitas yang mau terlibat dalam upaya gotong royong mengatasi dampak sosial akibat pandemi COVID-19,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich