jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Relawan Kita (RK) mengajak komunitas disabilitas di Jakarta untuk berdiskusi.
Ketua RK Henry Baskoro mengatakan tujuan diskusi tersebut adalah merumuskan aspirasi untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang humanis.
BACA JUGA: Relawan Kita Siap Memperjuangkan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Sebab, Henry menyebut pelibatan disabilitas dan kelompok rentan lainnya dalam pembangunan sejak dalam tahap perencanaan sangat penting.
Jadi, keberpihakan terhadap disabilitas itu bukan sekadar sloga, tapi tercermin di dalam hasil pembangunan yang terukur.
BACA JUGA: Maluku Utara Mulai Berbenah, Bergerak Menuju Daerah Kepulauan Ramah Disabilitas
“Selain itu harus ada standarisasi yang terukur dalam perbaikan layanan yang membawa dampak terhadap kelompok disabilitas. Misalnya, lift di stasiun KRL atau TransJakarta mati, harus ada standar kapan itu bisa beroperasi kembali. Karena, kelompok disabilitaslah yang paling terdampak dengan gangguan layanan itu,” papar Henry di Yayasan Dwituna Rawinala, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta.
Henry berharap diskusi dengan teman-teman disabilitas dan kelompok rentan lainnya terus bergulir sehingga aspirasi mewujudkan Jakarta sebagai kota yang humanis dapat terwujud.
Dalam diskusi yang dipandu Budi Prasojo, Kepala Sekolah Luar Biasa Ganda Rawinala yang juga anggota Dewan Kota Jakarta Timur, hadir perwakilan dari Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jakarta, Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Jakarta,
Himpunan Wanita DIsabilitas Indonesia (HWDI) Jakarta, Persatuan Orang Tua Anak DIsabilitas Indonesia (PORTADIN), Perkumpulan Sepakbola Amputi (INAF), dan para aktivis disabilitas.
Murhayati dari HWDI Jakarta menceritakan pengalamannya menemukan masih banyak disabilitas yang disembunyikan orang tua atau keluarganya dengan alasan malu atau aib.
Menurutnya, orang tua dan keluarga dari disabilitas harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pemberdayaan disabilitas.
Pernyataan Murhayati diresonansi oleh Rini dari PORTADIN.
Rini menilai banyak kebijakan atau dukungan terhadap disabilitas yang belum melibatkan keluarga atau lingkaran terdekat.
Bahkan, kata Rini, ia pernah dilarang naik ke bis sekolah untuk disabilitas karena bukan disabilitas, padahal ia harus mendampingi anaknya.
Rini berharap pemerintah kota Jakarta dapat menyediakan layanan panggilan (call center) sebagai kanal pengaduan dan laporan tanggap darurat disabilitas.
Pelibatan dan keberpihakan terhadap disabilitas dalam pembangunan sejak dalam perencanaan merupakan isu yang juga muncul dalam diskusi ini.
Dengan pelibatan yang baik, maka belanja pembangunan untuk disabilitas akan efisien dan efektif.
Pada saat yang sama, pemahaman dan keberpihakan para pemimpin serta aparatur pemerintah terhadap kelompok disabilitas harus terus ditumbuhkan.
Pada akhir acara, Henry menyerahkan satu unit pelantang suara (sound system) kepada komunitas disabilitas yang diterima Leindert Herimeinadi dari PPDI Jakarta, mewakili seluruh komunitas.
Sebagaimana diketahui, Relawan Kita adalah kelompok independen yang mendukung Ridwan Kamil dalam pemilihan gubernur Jakarta.
RK telah memiliki struktur kepengurusan di lima kota administratif dan Kabupaten Pulau Seribu.
Ridwan Kamil yang hadir dalam konsolidasi kelompok ini pada akhir Juni lalu sempat membahas tantangan mengelola Jakarta menjadi kota yang tetap humanis.
“Di kota sebesar Jakarta, seperti juga di New York, London, atau Beijing, semua ada. Dari konglomerat sampai orang miskin, teknologi tinggi sampai rumah kumuh. Mau makan atau fesyen yang jutaan ada, tetapi yang masih susah makan juga ada. Maka dalam mengelola sebuah kota, kita harus melihat apa yang menjadi esensi sebuah kota, yakni manusia," ucap Ridwan Kamil.(mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul