Relawan Tenaga Medis: Kalau Begini Terus Kita Akan Ambruk

Senin, 21 September 2020 – 13:06 WIB
Ilustrasi petugas medis saat menangani pasien terinfeksi virus corona. Foto: ANTARA/Teuku Dedi Iskandar

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jossep F William, mengungkap kondisi terkini para tenaga medis yang perlu diketahui seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Jossep, saat inii para relawan tenaga medis yang berada di puskesmas maupun rumah sakit - rumah sakit darurat mulai keletihan dan bahkan kehabisan sumber daya manusia kesehatan cadangan.

BACA JUGA: Menteri Agama Fachrul Razi Positif COVID-19, Kondisinya...

Untuk itu peran serta seluruh masyarakat sangat dibutuhkan guna membantu meminimalisir penularan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Memang saat ini tenaga medis cukup keletihan, tetapi kita (tenaga medis-red) mengupayakan untuk tetap semangat karena kelihatannya ini masih panjang, masih terus meningkat dan belum ada tanda-tanda penurunan," ucap Jossep dalam keterangan melalui telekonferensi di Jakarta, Senin (21/9).

BACA JUGA: Polisi Ungkap Pelaku Pelecehan dan Pemerasan LHI di Bandara Soetta, Ternyata..

Guna mengatasi kekurangan tenaga modis maupun dokter tersebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan berbagai organisasi profesi agar bisa menambah jumlah SDM yang dikirim guna menangani pasien COVID-19.

"Kami bekerja sama dengan organisasi profesi seperti IDI, PPNI dan lainnya untuk menyiapkan tenaga yang dibutuhkan di RS darurat," lanjut Jossep.

BACA JUGA: Istana Pastikan Pilkada 2020 Dilaksanakan Sesuai Jadwal, Ini Alasannya

Sejauh ini hanya jumlah tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan yang masih mencukupi, yakni sekitar 2.000 orang. Sedangkan untuk dokter, Jossep mengakui jumlahnya mulai kekurangan.

Salah satu opsi mengatasi kekurangan dokter yang akan ditempuh Satgas adalah mempertimbangkan rekrutmen dokter internship namun tetap didampingi dokter yang berpengalaman.

"Tenaga medis relawan seminggu terakhir ini sangat sibuk. Ambulans hampir setiap hari sangat sibuk dan penuh sekali. Ambulans yang mentransfer mereka yang positif di Wisma Atlet kami berlakukan antrean sehingga tidak bisa langsung menjemput (pasien)," ungkapnya.

Karena itu pihaknya menggugah kepedulian masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19. Bila jumlah kasus positif setiap harinya bisa ditekan, itu akan membantu pengaturan waktu istirahat tenaga kesehatan.

"Kita (tenaga kesehatan) butuh sekali bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Kalau begini terus kita akan ambruk karena kewalahan sekali. Sekarang kita masih tahan, tetapi kita tidak tahu bisa bertahan sampai kapan," tambahnya.(ant/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler