jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan para relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadikan perusahaan pelat merah tempat mencari nafkah, siap-siap saja dibersihkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Hal ini disampaikan Arief menyoroti langkah Erick Thohir yang melanjutkan bersih-bersih perusahaan pelat merah pascakasus penyelundupan motor Harley Davidson melalui pesawat baru Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Dirut Pertamina Turuti Kemauan Erick Thohir, Waktunya Sebulan
Arief mengatakan bahwa bersih-bersih yang dilakukan Erick, mungkin karena perusahaan BUMN selama lima tahun terakhir terbukti kotor pengelolaannya sehingga banyak yang berutang.
"Serta penempatan direksi yang tidak tepat. Komisaris yang hanya jadi wayang dan untuk dapur ngebul saja alias duduk nyantai dapet gaji gede," ucap Arief di Jakarta, Sabtu (14/12).
BACA JUGA: Erick Thohir: Wanita Harus Diproteksi dari Pimpinan Tak Baik
Dalam pandangan ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini, selama periode pertama pemerintahan Jokowi, BUMN memang banyak dijadikan tempat untuk mencari nafkah para relawan.
"Di mana relawan Joko Widodo banyak ditempatkan di posisi komisaris di BUMN tanpa melihat kemampuan mereka sebagai komisaris. Nah, jika Erick Thohir memang bersih-bersih BUMN siap-siap saja para relawan yang tidak kapabel tertendang nantinya," tutur Arief.
BACA JUGA: Punya Banyak Anak Perusahaan, Adakah Bisnis PLN Yang Menyimpang?
Sepengetahuannya, banyak relawan Jokowi yang ditempatkan di BUMN tidak bisa berbuat banyak dalam mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan bisnis perusahaan.
"Relawan Joko Widodo yang ditempatkan sebagai komisaris BUMN dalam lima tahun terakhir cuma plonga-plongo. Nah, (mereka) mesti dibersihin sama Erick Thohir. Contoh saja di komisaris Garuda yang dari relawan tuh," tandas Arief.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam