Rem Blong, Truk Molen Timpa Grand Livina

Rabu, 17 Juli 2013 – 06:16 WIB
BATAM - Kecelakaan maut terjadi di Batam. Kali ini sebuah truk molen berisi puluhan ton semen curah bernomor polisi BP 9139 ZU menimpa sebuah mobil Nissan Grand Livina bernomor polisi BP 1097 DP di Baloi Kolam, tepatnya di turunan Jalan Yos Sudarso, Selasa siang (16/7).

Batam Pos (JPNN Group) melaporkan, akibat kecelakaan itu, sopir truk molen -belum diketahui identitasnya- langsung tewas di tempat kejadian. Korban mengalami luka parah di bagian kepala.

Berdasar informasi dari warga yang menyaksikan kejadian, truk molen melaju dari Batu Ampar menuju Baloi. Tepat di jalan menurun depan simpang rujak, rem kendaraan ternyata tidak berfungsi. Sopir panik karena truk yang dikemudikannya berjalan tanpa kendali, melaju dengan kecepatan tinggi. Menghindari kecelakaan dan menabrak rumah penduduk di kiri jalan, sopir mengarahkan truk ke kanan sehingga menghantam markah jalan. Akibatnya, truk terguling, kemudian terseret dan menimpa bodi tengah Grand Livina yang melaju searah di depannya.

Sopir truk terlempar keluar dari kursi kemudi dan menghantam benda tumpul serta terseret di atas aspal. Sedangkan sopir Livina berhasil menyelamatkan diri. "Saya langsung keluar dan loncat," ujar Asep, pengemudi Livina, dengan tubuh yang masih gemetar.

Asep mengaku tak menyangka mobilnya ditabrak dari belakang oleh truk tersebut. "Untungnya, saya sendirian dan tiba-tiba truk itu sudah menimpa bagian belakang mobil saya," ucapnya.

Setelah menimpa Livina, truk molen masih melaju hingga menyasar pengendara motor Yamaha Force 1 dan Yamaha RX King di depannya. Karena tersenggol, pengendara RX King harus dirawat di Rumah Sakit Awal Bros dengan luka di bagian tubuh, kaki, dan tangan.

Kasatlantas Polresta Barelang Kompol Bambang Harleyanto mengatakan, kecelakaan tersebut mungkin terjadi karena truk kehilangan kendali. "Namun, masih kami dalami," kata perwira dengan satu mawar di pundak itu. Bambang menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui identitas korban. "Karena korban tidak menyimpan identitas," terangnya.

Satlantas Polresta Barelang juga masih berusaha mengevakuasi kendaraan karena mengganggu arus lalu lintas Batu Ampar-Baloi. "Kalau tidak bisa kita angkat, kita pinggirkan dulu," ungkapnya. Hingga evakuasi tersebut berjalan, arus Batu Ampar-Baloi dialihkan.

Akibat kejadian itu, terjadi antrean panjang arah Batu Ampar-Baloi karena jalurnya tertutup. Begitu pun arah sebaliknya gara-gara banyak kendaraan yang berhenti hanya untuk melihat kejadian tersebut. Hingga berita ini diturunkan, polisi belum berhasil mengevakuasi kendaraan walaupun terus berusaha di tengah hujan deras. (hg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Persen Wilayah Kota Kendari Tergenang Air

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler