Remaja 16 Tahun di Bekasi Dibacok, Motif Pelaku karena Cemburu

Jumat, 10 Januari 2020 – 00:14 WIB
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan menunjukkan barang bukti celurit yang digunakan pelaku saat gelar perkara di Lobi Polres Metro Bekasi, Kamis (9/1). Foto: Pradita Kurniawan Syah/Antara

jpnn.com, BEKASI - Polres Metro Bekasi mengungkap motif kasus pembacokan terhadap korban Ramdani (16) di depan Kantor Kecamatan Karang Bahagia, Kota Bekasi, Jawa Barat, setelah menangkap empat pelaku.

"Saat ini empat dari total enam pelakunya sudah kami amankan. Mereka berinisial A, D, FR, dan B. Si B ini awalnya buron, dan dari keterangan B lah mulai terungkap motifnya adalah rasa cemburu," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan, Kamis (9/1).

BACA JUGA: 5 Pemuda di Bogor Masuk Rumah Sakit Usai Dibacok 30 Geng Motor

Hendra mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap para pelaku, kasus ini berawal dari rasa cemburu pelaku A terhadap korban yang diam-diam menjalin hubungan dengan kekasihnya berinisial S.

"Kami sedang dalami lagi apakah modusnya memang kecemburuan atau begal (pencurian dengan kekerasan). Tapi untuk sementara ini modusnya adalah cemburu," katanya.

BACA JUGA: Tawuran Pecah, Pelajar SMK Tewas Dibacok Siswa SMP

Hendra menyatakan, saat dimintai keterangan, pelaku B mengaku sengaja membawa senjata tajam celurit yang akan digunakan untuk menganiaya korban.

"Artinya dari awal tersangka sudah merencanakan untuk menganiaya korban," kata dia.

Polisi awalnya menyangka kasus pembacokan terhadap pemuda asal Kampung Kandang, RT 01/05 Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia persis di depan kantor kecamatan itu dilakukan oleh kawanan begal.

"Indikasinya telepon genggam korban dibawa kabur pelaku, makanya kami mengira dilakukan kawanan begal. Namun setelah kami cermati lagi berdasarkan keterangan pelaku ternyata motifnya lain," ucapnya.

Hendra menjelaskan, peristiwa ini bermula saat pelaku A mengirim pesan singkat kepada korban dengan maksud mengajak bertemu di depan Kantor Kecamatan Karang Bahagia menggunakan telepon genggam milik saksi S (14) 30 menit sebelum kejadian.

"Ketika korban tiba di TKP, terduga pelaku A bersama FR dan R mendatangi korban dengan berboncengan motor. Tidak berselang lama datang D, B, dan AC dengan menggunakan motor dan berhenti di dekat korban," ungkapnya.

Pelaku B kemudian turun dari motor sambil memegang celurit dan meminta telepon seluler milik korban yang diserahkan oleh korban lantaran takut.

Untuk mengelabui korban agar tidak ada kecurigaan saling kenal dengan pelaku D, B, dan AC, pelaku A, D, dan FR berlari menjauh sementara korban berhasil dikejar pelaku B saat berusaha pergi menggunakan sepeda motornya.

"Setelah berhasil mematikan kunci kontak sepeda motor korban, pelaku B lalu mengayunkan celurit sebanyak empat kali ke arah tubuh korban. Beruntung korban berhasil menyalakan sepeda motornya kembali dan kabur. Akibat kejadian ini korban mengalami luka sobek pada punggung kanan, punggung kiri, dan pinggang kanan," kata Hendra. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler